Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Himahi Unwahas Semarang Adakan Short Course Undang Dubes RI untuk Bahrain

Unwahas Semarang mengadakan kuliah pakar dan short course dengan mengundang Duta Besar Republik Indonesia untuk Bahrain, H.E Nur Syahrir Rahardjo.

Penulis: m zaenal arifin | Editor: Daniel Ari Purnomo
Istimewa
Duta Besar Republik Indonesia untuk Bahrain, H.E Nur Syahrir Rahardjo, mengisi kuliah pakar dan short course secara daring, yang diselenggarakan Himahi Unwahas, kemarin. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) dan Jurusan Hubungan Internasional Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang mengadakan kuliah pakar dan short course dengan mengundang Duta Besar Republik Indonesia untuk Bahrain, H.E Nur Syahrir Rahardjo, secara daring.

Kuliah pakar bertema "Hubungan Bilateral RI-Bahrain, dalam Konteks Diplomasi Ekonomi" itu diikuti oleh dosen dan mahasiswa jurusan HI Unwahas dengan dimoderatori Ketua Jurusan HI Unwahas, Dr. Ismiyatun.

Dalam sambutannya sekaligus acara pembukaan, Rektor Unwahas, Prof. Mahmutarom, meminta para mahasiswa agar memanfaatkan acara tersebut dengan sebaik-baiknya untuk menambah wacana dan ilmu pengetahuan tentang hubungan diplomatik, khususnya RI-Bahrain.

Rektor juga menyampaikan beberapa hasil kerjasama yang telah terjalin antara Prodi HI dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia, di mana salah satunya adalah pembekalan materi oleh narasumber dari para Diplomat Kementerian Luar Negeri.

"Dengan pembekalan dari beberapa narasumber yang berkompeten, diharapkan ke depan, mahasiswa Hubungan Internasional khususnya, dapat memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas terkait prospek kerja dari Hubungan Internasional itu sendiri," katanya, dalam rilisnya, Senin (4/1/2021).

Tak hanya itu saja, ia juga berharap mahasiswa nantinya bisa melaksanakan kegiatan magang atau bekerja di Kementerian Luar Negeri,  sebagai Duta Besar atau diplomat.

Sementara dalam paparan materi tentang hubungan bilateral RI-Bahrain, dalam konteks Diplomasi Ekonomi, H.E Nur Syahrir Rahardjo menyampaikan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Bahrain sudah terjalin sejak 1976, tetapi keberadaan kantor Kedubes RI di Manama, ibukota Bahrain, baru dibuka pada 2010.

"Hubungan bilateral yang sudah terjalin antara RI dengan Bahrain antara lain di bidang Politik, dengan bentuk dukungan dalam forum internasional dan PBB. Dalam bidang sosial budaya bekerjasama dengan otoritas kebudayaan dan Purbakala Bahrain, menggelar malam budaya Indonesia setiap tahun, dan lainnya," katanya.

Dalam bidang konsuler, yaitu memberikan perlindungan kepada WNI dan pekerja migran Indonesia (PMI). Kemudian dalam bidang ekonomi, dikuatkan dengan diplomasi ekonomi, di mana sesuai dengan arahan  Presiden Joko Widodo, merupakan pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerjasama seperti pembangunan (kesehatan, pendidikan, pertanian, energi, lingkungan hidup, keuangan dan pangan).

"Dubes dan Diplomat RI diamanatkan Presiden RI untuk menjadi sales dan marketer, ujung tombak garda terdepan dalam melakukan penetrasi pasar, mengundang turis asing, dan promosi investasi," tuturnya.

Menurut Nur Syahrir Raharjo, yang pernah menjadi Duta besar di lima Negara yaitu Kuwait, Athena, Amerika Serikat, Suriname dan Bahrain ini, para mahasiswa yang nantinya ingin menjadi duta besar atau diplomat harus memiliki pengetahuan tentang  empat pilar/ prioritas politik Luar Negeri Republik Indonesia.

Terakhir, ia juga memberi tips untuk para mahasiswa agar dapat diterima di Kementerian Luar Negeri. Ia juga berpesan agar tidak mudah menyerah terus berusaha dan berdoa karena pembelajaran itu penting untuk menjadi seseorang yang terkemuka di masa yang akan datang nanti. (Nal)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved