Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rocky Gerung: Reshuffle Menteri Tidak Efektif, Harus Dirampingkan Agar Tidak Ada Pemborosan Anggaran

Rocky Gerung mengkritik kebijakan presiden Jokowi mereshuffle meeteri saat pandemi covid-19.Kata Rocky Gerung reshuffle kabinet tersebut tidak efektif

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Youtube
Rocky Gerung: Reshuffle Menteri Tidak Efektif, Harus Dirampingkan Agar Tidak Ada Pemborosan Anggaran 

TRIBUNJATENG.COM- Rocky Gerung mengkritik kebijakan presiden Jokowi mereshuffle menteri saat pandemi covid-19.

Menurut Rocky Gerung reshuffle kabinet tersebut tidak efektif.

Hal itu diucapakan Rocky Gerung di akun Youtube miliknya yang diunggah pda Senin(4/1/2021).

Rocky Gerung mengatakan seharusnya beberapa menteri tidak perlu diisi biar tidak membebani.

Rocky Gerung menilai kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif di saat ini tidak diperlukan.

Ia menilai masyarakat saat ini tidak bisa berpikir kreatif terlebih saat kondisi makin mencemaskan.

"Sandi nanti mau bikin apa, pariwisata dan ekonomi kreatif, orang tidak perlu membuat kreativitas di kondisi kecemasan," ujarnya.

Rocky Gerung menilai seharusnya ada perampingan kabinet.

"Kan kabinet kemarin direshuffle, itu mustinya di-resizing, di atur ulang sizenya, dibikin ramping kabinet itu," ujar Rocky Gerung.

"Mungkin 30 persen menteri tidak diperlukan dulu, kan Presiden bisa lakukan itu," ungkapnya.

Rocky Gerung mengatakan keputusan untuk merampingkan kementerian tidak melanggar Undang-undang terlebih di situasi covid-19.

"Itu tidak melanggar Undang-undang, walaupun Undang-undang bilang harus ada kementerian, tapi keadaan darurat perpolitikan birokrasi bisa dipakai dasar yang sama," kata Rocky Gerung.

Menurutnya, banyak kementerian yang tidak bisa bekerja lantaran bidangnya terdampak pandemi.

Dengan begitu, Rocky Gerung menilai hanya pemborosan anggaran.

Dirinya menambahkan bahwa anggaran tersebut lebih tepat dialihkan untuk penanganan langsung pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno memiliki strategi khusus meningkatkan pariwisata di tengah pandemi.

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno di Kompas TV, Jumat (15/12/2020).

Sandiaga Uno saat ditunjuk menjadi Menteri Pariwisata,ia mengaku siap.

Sandiaga Uno memiliki strategi untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Insyaallah siap dan mudah-mudahan kita semua bisa berkolaborasi, berinovasi, beradaptasi, menyatukan seluruh langkah-langkah kita ke depan," ujarnya.

Sandiaga Uno menyadari pariwisata saat ini tengah lesu karena adanya pandemi covid-19.

Sandiaga Uno mengaku dapat tugas berat dari Presiden Jokowi untuk memajukan pariwisata.

"Dan saya melihat ini satu tugas yang amat sangat berat," ungkapnya.

Sandiaga UNo menekankan agar parpiwisata kembali bergairah, ia menyiapkan strategi untuk memperhatikan aspek kesehatan terlebih dahulu.

Sandiaga Uno mengatakan dirinya diberi satu tahun untuk mengembangkan 5 destinasi wisata super prioritas.

Kelima destinasi wisata itu yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Karena kita harus bergerak secara cepat bahwa presiden arahannya dan bapak Wapres dalam satu tahun ini harus ada kemenangan cepat, yang mendasar pada saat kita berbenah terhadap destinasi 5 super prioritas," jelas Sandi.

Sandiaga Uno saat ini akan fokus pada inovasi menyeluruh mulai dari busana, tarian, infrastruktur, hingga kuliner.

Ia menyinggung inovasi harus dilakukan kepada semua yang berkaitan dengan ekonomi kreatif.

Selanjutnya Sandi membahas soal adaptasi pada era pandemi Covid-19.

Sandi menyinggung soal pentingnya sertifikasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

CHSE merupakan pemberian sertifikasi kepada usaha, destinasi, dan produk pariwisata yang dapat memberikan jaminan kepada wisatawan dalam hal kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Hal-hal itu ia yakini mampu membangkita gairah pariwisata dan ekonomi kreatif.

Terakhir Sandi membahas soal kolaborasi yang berarti bekerjasama dan berkoordinasi dengan semua pihak.

"Kita harus menggandeng semua pihak," kata dia.

Sandi mengakui tugas yang ia jalani sebagai Menparekraf adalah hal yang tidak mudah karena kesejahteraan masyarakat di sektor pariwisata dan ekonimi kreatif ada di pundaknya.

"Karena ini tugas berat, kami sangat prihatin jutaan lapangan pekerjaan yang terdampak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved