Berita Regional
Ribuan Ikan Terdampar di Baubau, Pertanda Gempa Besar? Terjadi di Cilacap Sebelum Gempa Majene
Fenomena aneh terjadi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Ribuan ikan terdampar hingga viral di warga.
Waspada Tsunami
Gempa Bumi di Majene semakin membesar kekuatannya dari M 5,9 kemudian gempa susulan M 6,2.
Gempa susulan perlu diwaspadai lantaran bisa lebih besar dan berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengingatkan masyarakat, untuk mengantisipasi adanya peluang gempa bumi susulan di Majene dan potensi tsunami.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG, Diwkorita Karnawati dalam konferensi pers daring bertajuk Updating Informasi Gempa Signifikan yang Terjadi Beberapa Waktu Lalu, Jumat (15/1/2021).
"Kami menganalisis, masih dimungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dini hari tadi," kata Dwikorita.
Sebagai informasi, wilayah Majene sudah mengalami dua kali gempa dengan magnitudo besar yaitu di atas M 5,0.
Gempa bumi pertama terjadi kemarin Rabu (14/1/2021) dengan magnitudo M 5,9 yang mengguncang sejumlah wilayah dengan skala intensitas IV-V MMI.
Sementara, gempa bumi kuat M 6,2 yang kedua terjadi dini hari tadi pada pukul 01.28 WIB, Jumat (15/1/2021) dengan skala intensitas yang hampir sama IV-V MMI.
Namun, akibat dari guncangan gempa kedua ini dalam catatan laporan sementara BMKG dinyatakan setidaknya ada 189 orang mengalami luka berat, 214 luka sedang, 234 luka ringan dan 4 orang meninggal dunia.
Bahkan, ribuan orang di Majene dan sekitarnya harus mengungsi sementara.
Dikatakan Dwikorita, berdasarkan analisis episenter dan hiposenter yang terjadi pada kedua gempa bumi tersebut sebenarnya tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," kata dia.
Akan tetapi, dengan kemungkinan adanya peluang gempa susulan terjadi, bahkan dengan magnitudo yang sama dengan M 6,2 atau lebih besar daripada itu, justru akan membahayakan masyarakat dan berpotensi terjadinya tsunami.
Potensi tsunami tersebut bisa terjadi akibat dari guncangan yang menyebabkan tanah longsor ke laut, ataupun diakibatkan gempa itu sendiri jika episenter (lokasi gempa) terjadi di laut dangkal.