Berita Tegal
Berikut Titik di Tol Pejagan-Pemalang Akan Diperbaiki, Ian: Antisipasi Kecelakaan Akibat Aquaplaning
sudah menyiapkan beberapa rencana baik untuk perbaikan jalan maupun rencana pengembangan di area jalan tol Pejagan-Pemalang.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Memasuki tahun 2021 PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), sudah menyiapkan beberapa rencana baik untuk perbaikan jalan maupun rencana pengembangan di area jalan tol Pejagan-Pemalang.
Informasi tersebut, disampaikan oleh Kepala Cabang Pejagan-Pemalang Toll Road (PPTR), Ian Dwinanto, pada Tribunjateng.com Minggu (17/1/2021).
Ian menjelaskan, pada tahun 2021 ini pihaknya sudah menyiapkan beberapa rencana bahkan sudah ada yang berlangsung.
Di antaranya penanganan jalan yang berlubang dan deformasi jalan (perubahan permukaan jalan dari profil aslinya).
Selain itu, pada tahun ini juga akan dilakukan overlay di beberapa titik jalur perkerasan fleksibel (aspal) terutama di KM 252 dan KM 262 untuk peningkatan kualitas jalan.
Adapun yang di maksud overlay yaitu lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan jalan.
Tujuan overlay adalah untuk meningkatkan kekuatan struktur jalan agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama umur rencana.
"Untuk penanganan lubang di jalan kami reguler harian melakukan sapu lubang, penanganan ini dilakukan oleh 2 tim yaitu di jalur A dan B. Sedangkan penanganan deformasi sudah dilakukan perbaikan di 6 titik dari 8 titik yang kami temukan sepanjang 2020 lalu. Rencananya akan dilakukan paralel dengan penanganan longsor di KM 292," jelas Ian.
Tidak hanya melakukan penanganan jalan yang berlubang, deformasi jalan, dan overlay, Ian menyebut satu hal yang tak kalah penting yaitu masalah genangan air di jalan tol terutama jika musim hujan.
Genangan air dapat memicu terjadinya aquaplaning terlebih jika pengendara dalam kecepatan tinggi sehingga tidak bisa diremehkan, karena pada beberapa kasus kecelakaan di jalan tol diakibatkan adanya genangan air.
Aquaplaning sendiri merupakan kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air di permukaan jalan.
"Khusus untuk genangan air akibat deformasi sudah dilakukan perbaikan, baik menggunakan metode overlay maupun konstruksi rigid (plat beton semen). Sementara untuk kasus temuan baru pada Desember lalu ada 3 titik genangan terutama di jalur 282 B. Kami akan lihat penyebabnya dan kondisi struktur jalan, apakah benar genangan tersebut akibat deformasi atau faktor lain," paparnya.
Sementara itu berbicara mengenai rencana pengembangan, menurut Ian seharusnya tahun ini akan ada kegiatan pembangunan rest area tipe A baru di KM 287 jalur A.
Dimana perjanjian pengusahaannya telah disetujui oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk dilakukan pembangunan mulai taun ini.
Pembangunan dan pengoperasiannya akan dilakukan oleh pihak ketiga (investor).
"Semoga segala sesuatu yang sudah direncanakan baik untuk perawatan jalan maupun rencana pengembangan bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun. Sedangkan untuk saat ini, rata-rata jumlah kendaraan yang melintas di Tol Pejagan-Pemalang sebanyak 17.500 kendaraan per hari," pungkasnya. (dta)