Kasus DBD di Kabupaten Tegal Cenderung Masih Landai, Johan Imbau Masyarakan Lakukan 3M Plus.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Tercatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tegal pada tahun 2020 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. Sedangkan untuk awal tahun 2021 ini baru tercatat ada 3 kasus DBD. 

Informasi tersebut disampaikan oleh Staf Bidang P2P Dinkes Kabupaten Tegal, Bagus Johan Maulana, saat ditemui di kantornya Senin (18/1/2021). 

Johan menjelaskan, pada tahun 2019 tercatat kasus DBD di Kabupaten Tegal sebanyak 370 kasus. Sedangkan pada tahun 2020 tercatat sebanyak 360 kasus DBD.  Sehingga jika dilihat dari segi penambahan kasus memang tidak terlalu jauh perbandingannya. 

Namun jika dilihat dari segi jumlah kematian karena DBD tahun 2020 jauh lebih banyak. Yaitu tahun 2019 sebanyak 3 kasus kematian, sedangkan tahun 2020 ada 4 kematian.

"Kalau untuk data tahun 2021 sampai saat ini baru ada 3 kasus DBD yang tercatat. Ketiga kasus ini merupakan anak-anak usia 2, 4, dan 10 tahun," tutur Johan, pada Tribunjateng.com, Senin (18/1/2021).

Johan mengungkapkan, dalam penyebaran kasus DBD ada tiga pengelompokan yaitu endemis, sporadis, dan potensial.

Adapun yang dimaksud endemis yaitu daerah yang tiga tahun berturut-turut ada kasus DBD.

Sedangkan Sporadis yaitu daerah yang dalam kurun waktu tiga tahun ada kasus DBD, tapi tidak berurutan atau masih ada jeda waktunya.

Dan pengertian Potensial yaitu daerah yang tidak terdapat kasus DBD dalam tiga tahun terakhir, tapi ada nyamuk yang menularkan DBD.

Di wilayah Kabupaten Tegal sendiri, pada tahun 2019 ada 21 Desa yang termasuk dalam Desa endemis. Sedangkan pada tahun 2020 ada 29 Desa endemis.