Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Terdampak PPKM, Jumlah Penumpang Agen Bus Semakin Menurun

Adanya penerapan PPKM, turut berimbas terhadap sektor bisnis agen bus.

Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Ruth Novita Lusiani
Kondisi di Terminal Bus Sisemut Ungaran yang terdapat beberapa agen bus, dimana dalam kondisi saat ini sektor bisnis agen bus mengalami penurunan jumlah penumpang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Adanya penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa Bali sejak 11 Januari 2021 lalu, turut berimbas terhadap sektor bisnis agen bus yang mengalami penurunan jumlah penumpang. Hal ini pun dirasakan oleh Pengurus Agen Bus PO Raya, Ari. 

“Sebetulnya dari awal adanya pandemi covid-19, kondisi jumlah penumpang memang sudah mengalami penurunan. Namun, di masa-masa sekarang ini saya rasa penurunan jumlah penumpang semakin terasa,” tutur Ari kepada Tribun Jateng, Senin, (18/1/2021). 

Tak hanya jumlah penumpang saja, Ari juga mengatakan kondisi saat ini juga berpengaruh terhadap jumlah bus yang beroperasi. Dimana dalam kondisi normal sebelum pandemi Bus Raya dikatakannya dapat beroperasi hingga 10 bus, namun dalam kondisi saat ini hanya beroperasi dua hingga empat bus. 

“Kalau untuk jumlah penumpang Bus Raya yang pesan dari agen saya itu tidak tentu setiap harinya, kadang bisa ada dua, tiga, atau paling ramai sampai tujuh juga pernah, tapi terkadang juga pernah sampai tidak ada penumpang,” imbuhnya. 

Menurutnya, kondisi ini pun juga sama dirasakan oleh para pengurus agen bus yang lainnya.

Menyikapi situasi ini, Ari menuturkan Bus Raya melakukan strategi yakni dengan menggabung trayek tujuan yang disediakan. 

“Dengan adanya kondisi ini, yang biasanya tujuan bus hanya ke satu kota saja, namun untuk saat ini digabung dengan trayek tujuan yang searah. Semisal seperti bus tujuan ke Jakarta itu bisa mengantarkan juga ke trayek tujuan yang ada di dekatnya. Sehingga bus dapat beroperasi secara lebih maksimal,” terangnya. 

Terkait dengan harga bus yang ditawarkan pun, dituturkan Ari juga mengalami kenaikan yang berkisar mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung dari kelas dan jenis bus yang dipilih.

Hal senada juga turut dirasakan Pengurus PO Kramat Djati, Halimatus. Ia mengatakan kondisi saat ini, membuat jumlah penumpang dan jumlah bus yang beroperasi juga mengalami penurunan. 

Dikatakannya, sebelum adanya pandemi covid-19, dalam sehari bisa terdapat hingga tujuh bus Kramat Djati yang beroperasi. Sedangkan untuk saat ini, biasanya hanya dua bus yang beroperasi. 

“Kalau untuk total penumpang dalam satu bus itu kan akumulasi dari semua agen bus yang ada, sementara kalau untuk di agen bus yang saya kelola ini, jumlah penumpang sekarang tidak tentu. Biasanya bisa mendapatkan hingga dua penumpang atau lebih, tapi pernah juga tidak ada penumpang,” ucapnya. (Ute) 

--

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved