Berita Karanganyar

Penerima BSP di Karanganyar Akan Diatur Kedatangannya Agar Tak Ada Kerumunan

Penyaluran Bantuan Sosial Pangan (BSP) di Kabupaten Karanganyar diatur jadwal kedatangannya supaya tidak ada kerumunan.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
IST
Tim monitoring saat melakukan tinjauan saat penyaluran BSP di Karanganyar. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Penyaluran Bantuan Sosial Pangan (BSP) di Kabupaten Karanganyar diatur jadwal kedatangannya supaya tidak ada kerumunan.

Adapun jumlah penerima BSP pada tahun ini tercatat ada 64.384 penerima. 

Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Gunarto menyampaikan, penyaluran BSP tahap pertama sudah dilakukan sejak Senin (18/1/2021) dan akan berakhir pada Jumat (22/1/2021). 

Pihak Dinsos bersama pegawai Inspektorat, TNI-Polri dan kejaksaan telah melakukan monitoring saat penyaluran BSP di beberapa kecamatan di antaranya Jaten, Colomadu, Jatiyoso, Karangpandan, Karanganyar, dan Mojogedang. 

Mengingat saat ini masih pandemi virus Covid-19, proses penyaluran diminta supaya tetap menerapkan protokol kesehatan.

Lanjutnya, mengingat saat ini juga berlaku aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Saya sudah monev seperti di Karangpandan itu diatur jamnya per dusun.

Ada juga yang dibagi per RT. Misal dikasih jarak 30 menit," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (20/1/2021). 

Lanjutnya, sehingga ada penyaluran BSP yang dilanjutkan keesokan harinya lantaran adanya pengaturan jam pengambilan di masing-masing wilayah.

Penyaluran bantuan dari pemerintah pusat itu dilakukan di agen dan e-warung yang tersebar di masing-masing kecamatan.

Gunarto menuturkan, ada sejumlah 12 e-warung dan 62 agen di Kabupaten Karanganyar. 

Dia mengungkapkan, satu paket bantuan yang diberikan nilainya Rp 200 ribu.

Paket tersebut berisi beras 15 Kg, telur 17 butir dan ada komunitas tambahan. 

"Tambahan bervariasi, saat monev kita menemukan ada yang kentang, kacang tanah, lele segar, pisang, bawang putih, dan daging ayam.

Kita memang memberikan sedikit keleluasaan untuk variatif. Jadi masing-masing warung dan agen bisa berbeda.

Itu (jumlah) disesuaikan dengan sisa dari jatah beras dan telur," ucapnya. (Ais)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved