Berita Regional
Terjunkan 4.317 Mahasiswa KKN, Unila Dikritik Warganet, Peserta Wajib Rapid Tes
Universitas Lampung ( Unila) kukuh mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) ke lapangan, meski di tengah situasi pandemi. Kebijakan itu menuai kecemasan
TRIBUNJATENG.COM - Universitas Lampung ( Unila) kukuh mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) ke lapangan, meski di tengah situasi pandemi.
Kebijakan itu menuai kecemasan mahasiswa hingga kritik dari warganet.
Pihak Unila melalui juru bicaranya, Khafie Nazaruddin membenarkan rencana akan menerjunkan 4.317 orang mahasiswa dalam program KKN tahun ini.
KKN luring itu akan dimulai pada 26 Januari 2021.
Menurut pihak Unila, KKN memang harus terjun ke lapangan dan tidak bisa digantikan dengan pembelajaran daring.
Pihak universitas bersikeras menjalankan metode KKN dengan tatap muka meski di tengah situasi pandemi Covid-19.
Harus tes Covid-19
Khafie menjelaskan, terjunnya ribuan mahasiswa KKN harus melalui serangkaian prosedur dan mematuhi aturan yang ditetapkan.
Mereka harus menjalani tes Covid-19 terlebih dahulu.
"Seluruh peserta KKN sebelum berangkat ke lokasi KKN wajib melakukan rapid tes (antibodi atau antigen). Pelaksanaan dapat dilaksanakan di daerah masing-masing atau klinik Universitas Lampung," kata Kahfie, Jumat (22/1/2021).
Kemudian, keberangkatan mahasiswa akan dibagi dalam tiga sif.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan.
Sif pertama tanggal 26 Januari 2021 menuju Lampung Timur, Serang dan Mesuji.
Lalu, 27 Januari 2021 penempatan di Tulang Bawang Barat, Pesawaran dan Tulang Bawang. Kemudian pada 28 Januari 2021, mahasiswa ditempatkan di Lampung Barat dan Tanggamus.
Tak boleh kumpulkan 30 orang
Selama KKN, mahasiswa juga diminta menaati sejumlah aturan.
Mahasiswa KKN diharuskan menerapkan 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa tidak diperkenankan mengumpulkan lebih dari 30 warga desa.
Keputusan Unila kukuh mengadakan KKN ini diketahui usai akun @mazzini_gsp menggunggah cuit terkait hal tersebut, Rabu (20/1/2021).
Dalam akun itu ditulis, mahasiswa merasa khawatir lantaran tingkat penyebaran Covid-19 di Lampung masih tinggi.
“Keluhan Mahasiswa Universitas Lampung soal KKN tatap muka. Kondisi di Lampung sekarang penderita Covid-19 makin tinggi. Kok UNILA malah terus dorong Mahasiswa KKN ke desa-desa. Gugus Tugas Covid udah tegur, tapi UNILA kaya gak denger. Bahaya buat mahasiswa & masyarakat lokasi KKN,” tulis akun @mazzini_gsp.
Bahkan pemilik akun itu mengaku sempat mengadakan survei dengan hasil 75 persen mahasiswa berharap KKN dibatalkan.
“Ini 75 persen suara mahasiswa saat jajak pendapat milih KKN Dibatalkan. UNILA mau dengerin siapa lagi? Mahasiswa mayoritas minta batalkan, Gugus Tugas Covid juga minta batalkan. Resiko penyebaran Covid-19 ini makin luas, apalagi mahasiswa yg bakal KKN sebanyak 4300 mahasiswa,” tulis akun @mazzini_gsp.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ngotot Terjunkan 4.317 Mahasiswa KKN di Tengah Pandemi, Unila Dikritik Warganet"