Berita Semarang
Setelah Kota Lama, Kampung Melayu Semarang Segera Dipoles
Pemerintah Kota Semarang berencana menjadikan kawasan Semarang Lama yang terdiri dari Kota Lama, Melayu, Pecinan, dan Kauman menjadi
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang berencana menjadikan kawasan Semarang Lama yang terdiri dari Kota Lama, Melayu, Pecinan, dan Kauman menjadi jujukan wisata. Revitalisasi kawasan Kota Lama sendiri telah rampung.
Pemkot akan mulai merambah ke kawasan Melayu yaitu wilayah Bandarharjo, Dadap, Layur, dan sekitarnya untuk dilakukan penataan.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kawasan Melayu akan dilakukan penataan mulai Maret mendatang. Kampung Melayu akan dibenahi melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementrian PUPR.
Ita, sapaannya, menjelaskan, pembenahan melalui program Kotaku ini bukan direvitalisasi seperti Kota Lama di mana sudah menerapkan sistem ducting dan tatanan cagar budaya menggunakan batu andesit.
Pembenahan yang akan dilakukan di kawasan Melayu meliputi perbaikan sarana dan prasarana jalan, saluran, dan tiang-tiang di sana.
"Tatanan revitalisasi cagar budaya belum, tapi lebih bagaimana mengurangi kekumuhan di wilayah sana, Bandarharjo, Dadap, dan Layur," paparnya, Minggu (31/1/2021).
Ita menyebutkan, 30 persen kawasan kumuh di Semarang berada di wilayah Semarang Utara, termasuk Kampung Melayu.
Dengan program Kotaku, dia optimis kawasan kumuh di Kota Semarang akan semakin berkurang.
Dia juga tengah mengupayakan agar Kampung Melayu ke depan bisa direvitalisasi seperti Kota Lama.
Saat ini, Dinas Penataan Ruang (Distaru) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang sedang menyusun master plan.
Setelah master plan jadi, pihaknya akan mengusulkan kepada Kementrian PUPR agar dapat dilakukan revitalisasi.
"Di sana (Kampung Melayu) ternyata ada beberapa bangunan cagar budaya.
Ada Masjid Layur, Kelenteng Dewa Bumi, rumah adat jaman dulu.
Harus ada penanganan khusus di wilayah sana," ujarnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Semarang juga sedang menyusun rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) kawasan Pecinan.
Diharapkan, seluruh kawasan Semarang lama nantinya bisa tersentuh dan menjadi destinasi wisata di Kota Lunpia. (eyf)