Vaksinasi di Jateng Tak Mungkin Capai 100 Persen, DPRD Ingatkan Kasus Covid Masih Tinggi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah masuk dalam 50 daerah se-Indonesia yang menorehkan angka vaksinasi covid tertinggi.

Sedangkan 35 daerah masuk dalam 60 besar. Artinya, keseluruhan daerah telah melakukan percepatan vaksinasi.

Pada pemberiaan vaksin tahap pertama ini, tenaga kesehatan di Jateng yang menjadi sasaran yakni sebanyak 165.827.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menyatakan pelaksanaan vaksinasi di Jateng sangat bagus dilihat dari kuantitas pemberiaan vaksin yang sudah di atas 70 persen.

"Ini saya harus berterimakasih kepada kepala daerah. Capaian ini tinggi sekali dan mendapatkan apresiasi dari Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri)," kata Yulianto, Selasa (2/2/2021).

Meskipun demikian, kata dia, ada beberapa daerah yang dinilai masih rendah dan harus terus menggenjot penyuntikan vaksin tahap pertama ini. Antata lain Kota Tegal dan Pemalang.

Menurutnya, koordinasi yang dilakukan Dinkes Jateng bersama Dinkes kabupaten/kota, direktur rumah sakit, dan kepala puskesmas serta klinik menjadi kunci keberhasilan percepatan vaksinasi ini.

Sehingga, jika ada permasalahan di lapangan terkait pelaksanaan vaksinasi, bisa langsung diurai.

"Kami setiap hari, terus menerus melakukan koordinasi melalui vicon (video conference). Targetnya, setiap hari 25 persen vaksinasi dari sasaran. Jika ada kabupaten/kota yang tidak mencapai, kami gali problem-nya, kami bantu," jelasnya.

Angka 70 persen sudah dinilai bagus. Yulianto mengatakan pelaksanaan vaksinasi tidak mungkin mencapai 100 persen.

Pasalnya, sejumlah nakes berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menerima vaksin. Misalnya, sedang hamil, menyusui, memiliki komorbid, atau penyintas covid.

"Tidak mungkin semua nakes sasaran dapat divaksin. Karena ada yang tidak memenuhi syarat. Nakes dengan komorbid dan penyintas saja sudah sekitar 15 persen. Target 85 persen saja sudah bagus," ucapnya.

Ia menargetkan pelaksanaan vaksinasi tahap kedua yang diperuntukan pelayan publik dilakukan pada pertengahan Februari ada pekan ketiga.

Terpisah, anggota Komisi E (Bidang Kesra) DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, menuturkan capaian vaksinasi pada tahap pertama di Jateng yang cukup cepat tak boleh menjadi euforia.

Alasannya, pertambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi dan 18 kabupaten/kota di Jateng masuk zona merah Covid 19.

Pemprov pun didesak terus memberikan sosialisasi dan edukasi yang tepat pada masyarakat.

"Jangan sampai informasi soal vaksinasi terlalu berlebihan sehingga masyarakat nantinya merasa vaksin sebagai obat dan abai terhadap protokol kesehatan. Kenyataanya, tambahan kasus positif Covid-19 di Jateng masih tinggi. Yang harus terus dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi yang tepat dalam penerapan protokol kesehatan," kata Yudi.

Menurutnya, saat ini penyebaran Covid-19 sudah tak kenal klaster, karena sudah menyebar di semua usia dan semua kelas masyarakat.

Apalagi, lanjutnya, saat ini ada 18 kabupaten/kota di Jateng yang masuk dalam zona merah Covid-19.

Data dari BNPB menyebut 18 kabupaten/kota itu meliputi Karanganyar, Purworejo, Banyumas, Wonogiri, Kota Semarang, Kebumen, Pemalang, Solo, Rembang, Purbalingga, Magelang, Pati, Banjarnegara, Kota Magelang, Batang, Kota Tegal, Brebes, dan Kendal.

"Jumlah 18 kabupaten/kota itu adalah setengah lebih dari wilayah Jateng. Pemerintah kabupaten/kota juga mesti berusaha lebih serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan," ujarnya. (*)