Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Khotbah Jumat

Khotbah Jumat Singkat Keberhasilan dalam Kehidupan Melalui Keteguhan Pendirian

Berikut materi khotbah jumat singkat dengan tema Keberhasilan dalam Kehidupan Melalui Keteguhan Pendirian yang berasal dari Masjid Raya Baiturrahman.

MOSLEMWORLD
Khotbah jumat singkat Keberhasilan dalam Kehidupan Melalui Keteguhan Pendirian. 

TRIBUNJATENG.COM - Berikut materi khotbah jumat singkat dengan tema Keberhasilan dalam Kehidupan Melalui Keteguhan Pendirian.

Jumat merupakan hari paling spesial bagi umat muslim.

Karena Allah SWT membuka lebar pintu memperoleh pahala.

Satu dari sekian amalan berbuah pahala di hari Jumat ialah mendengarkan khotbah.

Khotbah Jumat Singkat Mencari Hikmah di Balik Musibah

Khotbah Jumat Singkat Pemimpin adalah Cermin Rakyat

Khotbah Jumat Singkat Refleksi Akhir Tahun 2020 dan Awal Tahun 2021

Selain berpahala, mendengarkan khotbah jumat juga bermanfaat dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Manfaat lainnya ialah dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi kehidupan dunia yang serba fana.

Simak materi khotbah jumat singkat dengan tema Keberhasilan dalam Kehidupan Melalui Keteguhan Pendirian.

Materi khotbah jumat ini ditulis oleh Prof Dr H Suparman Syukur, MA, beliau merupakan Guru Besar Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Materi khotbah jumat ini dikutip dari Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah.

Khotbah 1

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْ

Jamaah jumah rohimakumullah.

Suatu kehidupan merupakan keniscayaan yang harus dilalui seluruh makhluk ciptaan Allah, apalagi bagi manusia yang memiliki kekhususan tugas sesuai dengan taklif yang dibebankan kepada manusia.

Jalan menuju kehidupan normal tidaklah terlalu sulit dilalui bagi seluruh makhluk.

Sepanjang masing-masing makhluk dengan kemampuanya dan tabi’atnya siap dengan keikhlasan untuk menjalankan kehidupannya sesuai dengan sunnatullah.

Keteguhan dan keikhlasan dalam menjalalankan kuwajiban kehidupan di bumi ini harus diyakini sebagai perjungan menuju keberhasilan yang dijanjikan Allah.

Keyakinan dan keteguhan hati atas keberhasilan dalam kehidupan itu, dapat dipandang sebagai hal biasa yang positif.

Karena Allah memberi berbagai fasilitas bagi manusia guna mencapai keberhasilan yang diinginkan.

Hal ini diterangkan dalam firman Allah dalam Surat Ar Rum ayat 23.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖ مَنَامُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاۤؤُكُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّسْمَعُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."

Menyadari tentang makna yang terkandung dalam ayat tersebut, ada hal yang menjadi titik sentral keberhasilan dalam menjalankan hidup.

Yaitu adanya kemauan yang kuat dan muncul dari lubuk hati terdalam.

Keteguhan hati itu untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Seperti yang terkandung dalam kalimat 'wa ibtighaukum' yakni kemauan keras untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan itu sendiri.

Keteguhan hati yang dibarengi dengan kemauan keras untuk menjalankan hidup demi mencapai keberhasilan, tidak bisa hanya dibayangkan dalam angan-angan.

Angan-angan untuk mencapai keberhasilan jika tidak dibuktikan dalam perbuatan nyata, sama saja dengan orang yang bermain judi dalam kehidupan.

Kehidupannya sangat utopis tidak menentu.

Ketidak pastian itu menjadi penyebab gagalnya seorang mencapai keberhasilannya.

Maka angan-angan yang tidak menentu dan tidak mau mencari jalan pembuktian adalah suatu bentuk perjudian yang tidak diizinkan syari’at.

Amalan itu tidak lain merupakan angan-angan yang muncul dari diri seseorang serta dilingkupi bisikan setan.

Bisikan apatisme seseorang itu disebabkan adanya bisikan setan yang harus sealalu dihindari.

Orang yang selalu mendapatkan dan menerima bisikan setan itu bisa dikategorikan sebagai manusia yang berpakaian setan.

Kenyataan itulah yang sering diwanti-wantikan oleh orang tua kepada anak-anaknya agar mereka tidak terjerumus pada bisikan setan.

Sehingga dia menempatkan dirinya sebagai tukang penebur janji palsu yakni dukun.

Astaghfirullahil ‘adzim, ketika kita mendengar kata dukun atau perdukunan, maka hati kita akan tersentak dan kaget.

Karena kata-kata itu merupakan hal yang sangat tabu dalam ranah syari’ah Islamiyah.

Islam melalui kitab sucinya Alquran dan hadits Rasulullah SAW tidak pernah mengizinkan umatnya untuk mencari jalan hidup pintas melalui dukun.

Hal itu tentu karena diharamkan oleh syari’ah.

Terminologi dukun dalam bahasa Arabnya di sebut kahin, jama’nya kuhhan.

Istilah tersebut berasal dari kata kahana yang menurut Bahasa Arab definisinya adalah seseorang yang berusaha menyebarkan berita tentang kehidupan di masa yang akan datang.

Ia (dukun) mengaku bahwa dirinya mengerti bergai rahasinya (kehidupan).

Perdukunan itu dalam tradisi Arab, sebagai orang pandai dan bisa mengungkap berita tentang Muhammad SAW.

Bahkan para dukun itu sering dikaitkan sebagai pengikut para jin sebagai penyebar berita bohong.

Bahkan seorang dukun sering mengaku mengetahui segala sesuatu dan sebab-sebabnya.

Ringkasnya bahwa, para dukun itu mengaku pandai serta mengerti segala hal yang masih tersimpan dan belum terjadi.

Jika memperhatikan definisi tersebut, terlintas pada perasaan kita bahwa betapa naifnya orang yang menjalankan praktek perdukunan.

Karena seorang dukun menyatakan dirinya telah mengetahui sesuatu yang belum terjadi.

Hal itu tentu mendahului kehendak Allah, sedang kehendak Nya tidak ada yang tahu sebelumnya.

Orang yang mengaku telah mengetahui sesuatu yang belum terjadi, seraya meyakininya bahwa ia bisa mewujudkan sesuatu itu dengan cara-cara yang tidak benar, maka ia termasuk golongan orang sirik terkutuk.

Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab shahihnya yang bersumber dari sebagian istri Nabi Muhammad SAW.

Beliau bersabda, barangsiapa mendatangani seorang dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya dan ia membenarkannya, maka selama 40 hari salatnya tidak diterima Allah dan ia dianggap telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Beda dengan apa yang telah penulis sampaikan tentang dukun, kata dukun yang memiliki label syar'i tidak lain adalah seseorang yang berusaha sekuat tenaga mencari petunjuk Allah melalui Alqurannul Karim.

Beberapa ayat dalam Alquran menerangkan tentang bagaimana seorang muslim menjadi dukun syar’i.

Mereka memberikan nasihat kepada kliennya yang ingin mencapai kesuksesan dalam urusan kehidupan.

Kemudian ia memberikan mantranya sebagai tersurat dalam Alquran sebagai berikut :

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Mencermati ayat di atas, bisa diambil kriteria kesuksesan dalam kehidupan melalui 3 cara sebagai berikut.

1) Membaca Alquran dengan baik dan benar.

Membaca Alquran dengan fasih sesuai makhraj dan tajwidnya, memahami maknanya, mengerti isi kandungannya, menyadari hukumnya dan melaksanakan perintah Nya.

2) Melakukan salat dengan khusyu’ sesuai contoh dari Rasulullah SAW.

3) Menafkahkan sebagian hartanya dengan ikhlas.

Cara memahaminya melalui metode berbalik, yaitu Allah bakal mengabulkan dan menambahi pahala bagi mereka yang mau berusaha dengan sungguh-sugguh dalam kehidupan.

Seraya memohon kepada Allah SWT jangan lupa membaca Alquran, salat yang baik dan peduli terhadap lingkungan melalui zakat, sedekah, infak dan semoga berhasil. Aamiin ya rabbal 'aalamiin. Wallahu a' lam bishawab.

Khotbah II

بارك الله لي ولكم فى القران العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلا وته إنه هو الغفور الرحيم

Demikian materi khotbah jumat singkat, semoga bermanfaat. (amk)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved