Jateng di Rumah Saja

Jateng Hari Terakhir di Rumah Saja, Bupati Umi: Masyarakat Kabupaten Tegal Kompak Patuh

Bupati Umi berujar masyarakat Kabupaten Tegal mematuhi dan mendukung kebijakan pemerintah dalam hal ini gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Bupati Tegal, Umi Azizah, melakukan pantauan berlangsungnya gerakan Jateng di Rumah Saja hari kedua Minggu (7/2/2021) ke beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Tegal

Rute pantauan Gerakan Jateng di Rumah Saja mulai dari Alun-alun Hanggawana Slawi, Trasa, Pasar Banjaran, Pasar Pepedan, Objek Wisata Purwahamba Indah (Pur'in), Pasar Kemantran Kramat, dan Rodjo Tater Pangkah.

Saat memantau di Pasar Banjaran dan Pepedan, Bupati Umi sempat berinteraksi dengan pedagang dan pembeli. 

Ia menanyakan terkait kebijakan Jateng di Rumah Saja dan kebanyakan dari mereka sudah mengetahui hal tersebut.

Sehingga saat tiba di lokasi pasar juga sudah akan ditutup karena sesuai surat edaran Bupati maksimal buka pukul 10.00 WIB.

Sepanjang jalan mulai dari arah Slawi, menuju pantura tepatnya ke Objek Wisata Purwahamba Indah, dan kembali lagi ke daerah Kramat dan Balamoa Pangkah, jalan terlihat lengang dan toko-toko juga tutup.

"Sesuai hasil pantauan saya tadi ke beberapa lokasi cukup memuaskan, karena masyarakat Kabupaten Tegal mematuhi dan mendukung kebijakan pemerintah dalam hal ini gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari.

Area wisata, toko modern juga tutup, dan pasar tradisional tetap buka namun dengan pembatasan jam operasional, alhamdulillah berjalan sesuai harapan semua," ungkap Umi, pada Tribunjateng.com, Minggu (7/2/2021).

Adanya gerakan Jateng di Rumah Saja, menurut Umi merupakan shock terapi untuk masyarakat, bahwa sampai hari ini kasus Covid-19 belum berhenti bahkan kenaikan kasusnya cukup memprihatinkan terlebih di Jateng dan provinsi lainnya di Indonesia. 

Harapannya setelah dua hari yaitu sejak Sabtu (6/2/2021) kemarin dan hari Minggu (7/2/2021) ada perubahan terutama tren penyebaran kasus Covid-19 semakin turun. 

"Mudah-mudahan ikhtiar kita semuanya bisa terwujud yaitu penyebaran kasus Covid-19 bisa menurun, bahkan pandemi Covid-19 bisa segera reda dan hilang," harapnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung di Pasar Pepedan, Muryani menuturkan, meski selama dua hari kegiatan di pasar tradisional dibatasi namun ia tidak merasa kesulitan atau pun keberatan.

Karena pedagang juga masih bisa berjualan dan mencari bahan makanan juga tidak susah.

"Saya tidak kesulitan atau kekurangan bahan makanan, karena pasar juga masih buka hanya jamnya saja dibatasi sampai jam 10.00 WIB. Ini sebentar lagi saya pulang, karena tadi ke pasar lebih gasik sebentar lagi mau tutup sesuai aturan," tuturnya.

Sementara itu, Danramil Pangkah, Kapten Inf Supardi menambahkan, anggota gabungan dari TNI Polri sejak pukul 04.00 WIB sampai 12.00 WIB melakukan pengamanan protokol kesehatan di masing-masing wilayah.

Dari hasil pemantauan sejak kemarin, Kapten Inf Supardi mengaku masyarakat sudah mulai banyak yang menyadari dan melaksanakan anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan.

Termasuk mematuhi surat edaran Gubernur maupun surat edaran Bupati dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.

"Secara umum kendala tidak ada, namun ya masih ditemukan beberapa warga yang memakai masker tapi belum benar cara pemakaiannya. Sehingga kami edukasi cara yang benar dan kami juga membagikan masker," imbuhnya.

(dta)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved