Berita Internasional
China Desak WHO Juga Selidiki Asal Usul Virus Corona pada Amerika Serikat
China meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melakukan penyelidikan pada AS terkait asal usul virus Covid-19.
Ketika virus tumbuh sepenuhnya di luar kendali Beijing tahun lalu, pejabat Partai Komunis China dan media pemerintah dituding melakukan pelanggaran.
Pasalnya mereka memuji penanganan pandemi virus corona oleh rezim Komunis, sambil meningkatkan upaya agresif untuk memerangi kecaman internasional.
Partai Komunis China berulang kali memberikan jaminan bahwa ia bereaksi dengan cepat dan tepat terhadap krisis.
Namun kenyataannya, pemerintah tidak meluncurkan rencana nasional untuk memerangi pandemi sampai kasus pertama di luar China ditemukan. Tepatnya pada 13 Januari di Thailand.
Seminggu sebelum China mulai memberi laporan kepada WHO, lebih dari 3.000 orang yang tidak diketahui terpapar dan terinfeksi selama minggu itu. Sementara pemerintah Beijing tetap diam.
Dokter China (34 tahun) yang mencoba mengeluarkan peringatan pertama tentang virus corona mematikan di Wuhan.
Dibungkam oleh polisi, kemudian meninggal karena penyakit itu pada Februari 2020.
Pada 30 Desember 2020, Dr. Li Wenliang mengirimkan peringatan melalui aplikasi perpesanan WeChat.
Dia memperingatkan sesama lulusan sekolah kedokteran di China untuk mengenakan pakaian pelindung demi menghindari infeksi.
Saat itu beberapa pasien dari pasar makanan laut lokal menunjukkan gejala yang mirip dengan SARS.
Wenliang adalah salah satu dari delapan whistleblower yang mencoba menyuarakan kewaspadaan dini tentang virus baru saat itu.
Tapi pernyataannya dikecam oleh pihak berwenang dan disebut "rumor." Dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum dan diminta untuk menandatangani surat di mana dia mengaku telah membuat "komentar palsu" yang telah "sangat mengganggu ketertiban sosial."(*
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dubes China: AS Juga Perlu Diperiksa Soal Asal Usul Covid-19"