DPRD Jateng
Kesamaan Amblesnya Jembatan Rembun dan Comal di Pemalang, DPRD Jateng: Sama-sama Diabaikan
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso menyebut kesamaan amblesnya jembatan Rembun dan Comal di Pemalang.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Jembatan Comal di Pemalang yang merupakan jalur utama di pantai utara (pantura) Jawa Tengah sempat ambles pads 2014 silam.
Kala itu, lalu lintas dialihkan ke jalan di selatan Jateng.
6 tahun kemudian, Jembatan Rembun di perbatasan Pemalang-Kabupaten Pekalongan, tidak jauh dari Jembatan Comal juga ambles baru-baru ini.
Ada kesamaan antara dua jembatan tersebut: sama-sama tua.
Saat Jembatan Comal ambles, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah sempat meminta kepada pemprov untuk disampaikan kepada pemerintah pusat terkait penanganan jembatan tua yang ada di Jateng.
"Rekomendasi saat itu yakni jembatan di atas 40- 50 tahun, yang dibangun zaman Belanda harus dilakukan revitalisasi. Jika itu tidak memungkinkan, dilakukan audit fisik setiap tahun," kata Wakil Ketua Komisi D (Bidang Infrastruktur) DPRD Jateng, Hadi Santoso, Kamis (11/2/2021).
Tampaknya, lanjutnya, permintaan dewan tersebut tidak dilakukan pemerintah.
Walhasil, Jembatan Rembun mengulang peristiwa Jembatan Comal setelah enam tahun berselang.
"Geser atau putusnya jembatan mengulang peristiwa Comal 6 tahun yang lalu menjelang lebaran, kala itu diributkan nasional.
Rekomendasi yang kami berikan tidak dilakukan atau diabaikan," tukasnya.
Evaluasi seluruh jembatan di Jateng, terutama yang ada di jalur pantura guna mengantisipasi kerusakan yang sudah terjadi pada Rembun dan Comal.
Banyak konstruksi fondasi jembatan di jalur pantura yang tergerus aliran air karena berada di tepi dan di tengah sungai sehingga rawan rusak serta dapat membahayakan keselamatan.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan amblesnya jembatan tidak ada kaitannya dengan bencana yang melanda di wilayah Pekalongan dan Pemalang.
Namun, karena beban kendaraan yang melebihi batas tonase dan melintas tiap hari di atas jembatan-jembatan itu juga semakin menambah rawan kerusakan.
Oleh karena itu, dia berharap tidak ada keteledoran lagi dari pemerintah yang kurang melakukan evaluasi jembatan tua, terutama di pantura.
"Pantura Jateng merupakan sentra atau sumbu ekonomi. Jalan pantura terhubung dengan bandara, stasiun, objek vital. Oleh karena itu, seharusnya ada antisipasi biar tidak ada gangguan yang berdampak pada perekonomian," katanya.
(*)
Dapatkan notifikasi berita terkini melalui channel Telegram tribunjateng.
Kamu juga bisa bergabung dalam Chat Room kami untuk berbagi informasi.
Masuk Musim Penghujan, DPRD Jateng Minta Pemprov Siapkan Antisipasi Bencana |
![]() |
---|
DPRD Jateng Prihatin Pekerja Seni Kehilangan Nafkah: Ada yang Gadai Baju Adat dan Motor |
![]() |
---|
Ketua Komisi B DPRD Jateng Usul Gabah Hasil Panen Diserap Bulog |
![]() |
---|
Komisi E DPRD Jawa Tengah Dorong Guru Berinovasi dalam Pembelajaran di Masa Pandemi |
![]() |
---|
DPRD Jawa Tengah Setujui Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2020 |
![]() |
---|