KKN Undip

Mahasiswa KKN Undip Semarang Latih Warga Bikin Pupuk Cair dari Limbah Cangkang Telur

Trisna Sari mengatakan, dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari, banyak ditemukan limbah cangkang telur ayam.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Mahasiswa KKN Undip 2021, Trisna Sari melaksanakan kegiatan di Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dengan sosialisasi pemanfaatan limbah cangkang telur ayam menjadi pupuk organik cair (POC). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Mahasiswa KKN Undip 2021, Trisna Sari yang melaksanakan kegiatan di Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, merealisasikan program kerja sosialisasi pengolahan limbah cangkang telur ayam menjadi pupuk organik cair (POC).

“Pembuatan pupuk organik cair bermanfaat untuk menambah kesuburan tanaman terutama tanaman-tanaman sayur yang banyak dimiliki oleh warga di RT 05,” kata Trisna Sari, Rabu (10/2/2021).

Target sasaran dari program kerja ini yaitu adalah ibu-ibu rumah tangga.

Trisna Sari mengatakan, dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari, banyak ditemukan limbah cangkang telur ayam.

Warga di RT 05 biasanya hanya membuang atau membakar cangkang telur tersebut bersama sampah rumah tangga lainnya.

Konsumsi telur di RT 05 juga lumayan tinggi sehingga limbah camgkang telur yang dihasilkan semakin banyak.

Kondisi ini dapat dimanfaatkan terutama oleh ibu-ibu rumah tangga untuk mengumpulkan limbah cangkang telur dan dijadikan pupuk organik cair (POC).

Penjemuran kulit telur
Penjemuran kulit telur (IST)

“Selain bermanfaat, pembuatan pupuk organik cair dari limbah cangkang telur ini dapat mengurangi sampah rumah tangga dan meningkatkan nilai daya guna limbah cangkang telur,” katanya.

Kegiatan pelatihan dan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dari limbah cangkang telur ini direspon positif oleh ibu-ibu rumah tangga.

Selain mudah dibuat, ibu-ibu warga RT 05 mulai menyadari bahwa sampah organik yang dihasilkan tiap harinya memiliki nilai daya guna apabila tau caranya dan mau melakukan.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara door to door juga dinilai oleh warga lebih intensif dan lebih aman dari resiko penularan Covid-19 dibandingkan dengan mengumpulkan warga. (*)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved