Berita Viral
Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Kesal: Buzzer Bikin Malas Berpendapat
Budayawan Sudjiwo Tejo menanggapi permintaan Presiden Jokowi untuk kerap mengkritik pemerintah. memberi kritik karena kerap diserang buzzer.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Dan ini kayaknya upaya sistematis. Sekarang ada upaya sistematis lagi bahwa kritik sama dengan hujatan," ujarnya.
Sudjiwo Tejo lantas geram lantaran ia kerap dituding oleh buzzer sebagai orang yang membela hujatan, padahal dirinya hanay ingin orang-orang berani memberi kritik.
Sudjiwo lantas membahas perbedaan antara kritik dan hujatan.
Sudjiwo Tejo menegaskan jika kritik itu menyerang pribadi.
"Enggak, yang aku sebut kritik itu tidak menyerang pribadi," ujarnya.
Sudjiwo Tejo mengatakan ketika ada sebuah hujatan dari siapapun, maka harus ditertibkan.
"Artinya siapa pun, mau dari kubu mana pun kalau pribadi itu namanya bukan kritik, hujatan ya harus ditertibkan," ujarnya.
Sudjiwo Tejo lalu enggan meneruskan ucapannya, justru ia hanya tertawa terbahak-bahak lantaran kondisi masyarakat yang semakin memilukan.
Diketahui, presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara.
Hal itu disampaikan Presiden dalam acara peluncuran laporan tahunan Ombudsman RI tahun 2020, secara virtual pada Senin (8/2/2021).
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi mall administrasi, dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Presiden.
Sehingga, menurutnya, masyarakat memiliki andil atau menjadi bagian dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia.
Jokowi mengatakan meski banyak hal yang sudah diraih dalam pelayanan publik, namun harus disadari juga masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Oleh karena itu, catatan atau laporan tahunan Ombudsman RI sangat penting untuk mendorong peningkatan standar kualitas pelayanan publik di masa yang akan datang.
"Saya yakin ombudsman Indonesia juga telah menemukan berbagai kekurangan yang perlu kita perbaiki, catatan ini sangat penting untuk mendorong peningkatan standar kualitas pelayanan publik di masa yang akan datang," katanya.