Banjir Pati
680 Hektare Sawah di Pati Gagal Panen Akibat Banjir, Normalisasi Sungai Juwana Dikebut
Bupati Pati Haryanto bersama Wakil Bupati Saiful Arifin meninjau langsung ke lokasi banjir di Desa Babalan, Kecamatan Gabus, Senin (15/2/2021).
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto bersama Wakil Bupati Saiful Arifin meninjau langsung ke lokasi banjir di Desa Babalan, Kecamatan Gabus, Senin (15/2/2021).
Dalam tinjauan banjir tersebut, Haryanto juga menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako pada warga.
Bantuan yang disalurkan tersebut merupakan hasil penghimpunan donasi dari sejumlah organisasi, antara lain PMI Pati, Pramuka Peduli Pati, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pati, dan Korpri.
Haryanto menyebut, berdasarkan laporan terkini, saat ini di Kabupaten Pati masih ada 43 desa di enam kecamatan yang terendam banjir.
Baca juga: Bupati Jember Terpilih Jadi Bupati Pertama Pembeli Mobil Pindad Maung Rp 600 Juta: Nilainya Murah
Baca juga: Petani Pati Gagal Panen, Sawah Kebanjiran, Bupati Memohon Hal Urgent ke Jokowi
Baca juga: Bupati Sragen Akan Perbaiki Jalan Rusak Tunggu Musim Hujan Berlalu
Baca juga: Banyumas Lepas Zona Merah, Bupati Achmad Husein Bolehkan Pesta Hajatan, Harus Outdoor
Meskipun demikian, ketinggian air di sejumlah desa sudah mulai turun.
"Dengan kondisi yang demikian, yang selalu rugi adalah masyarakat, terutama petani. Infrastruktur juga jadi rusak," kata dia.
Menurutnya, akibat banjir tahun ini, 680 hektare sawah gagal panen.
Karena itu, ia mendesak pemerintah pusat agar merampungkan normalisasi sungai Juwana dari hulu ke hilir.
"Mohon program nasional ada yang ditunda terlebih dahulu, agar dialihkan untuk menuntaskan normalisasi Sungai Juwana," kata dia.
Baca juga: Video Pendistribusian Bantuan Sembako Presiden untuk Korban Banjir di Pati
Baca juga: Sesuaikan Kebutuhan Korban Banjir, SMAN 1 Jakenan Pati Berikan Bantuan Bumbu Dapur
Baca juga: Polres Pati Distribusikan Bantuan 1.000 Paket Sembako dari Presiden Jokowi untuk Korban Banjir
Menurut Haryanto, normalisasi Sungai Juwana adalah program yang krusial untuk diselesaikan. Sebab, sungai ini merupakan muara dari 26 anak sungai.
Sekali meluap, banyak masyarakat mengalami dampak buruk. Gagal panen adalah salah satunya. (mzk)