KKN Undip
Limbah Air Cucian Beras Jadi Pupuk Organik Cair Kreasi Mahasiswa KKN Undip
Kebanyakan orang membuang air cucian beras begitu saja, karena dianggap keruh dan tidak berguna.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kebanyakan orang membuang air cucian beras begitu saja, karena dianggap keruh dan tidak berguna.
Padahal, pada kenyataannya air cucian beras memiliki manfaat dan kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Air cucian beras juga dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuatan pupuk organik cair karena penggunaan pupuk cair memiliki kandungan nitrogen yang larut dalam air, sehingga mempermudah tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara.
Mahasiswa KKN Undip, Hanifah Kahartyaningrum membuka wawasan warga Kelurahan Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang dengan memberikan sosialisasi sekaligus mendampingi pembuatan air bekas cucian beras menjadi pupuk organik cair.
“Pembuatan pupuk organik cair dari air cucian beras sangat mudah dan murah sehingga diharapkan masyarakat dapat secara mandiri melakukan dan menerapkan pada kebun buah dan sayuran maupun tanaman sekitar,” kata Hanifah, Selsa (1666/2/2021).
Ia menjelaskan, sebelum dilakukan pembuatan pupuk organik cair cucian beras, perlu menyiapkan alat dan bahan seperti botol, pengaduk, ember/baskom, limbah air cucian beras, gula pasir/gula merah dan EM4 Pertanian.
Kemudian memasukkan bahan menjadi satu dalam ember/baskom yaitu 1 liter air cucian beras, 1 sendok makan gula pasir/gula merah dan 1 tutup botol EM4.
Selanjutnya, menutup rapat ember/baskom dan mendiamkan proses fermentasi selama 7 hari yang sesekali dilakukan pengadukan agar gas hasil fermentasi keluar.
POC siap digunakan dan diaplikasikan pada tanah ketika memiliki bau khas tape.
“Warga antusias menyambut pendampingan ini. Harapannya agar dapat diaplikasikan pada kebun buah dan sayuran warga Sumurboto,” katanya. (*)