Semarang
Cuaca Ekstrem di Semarang Rusak 60 Ribu Bibit Mangrove
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir Kota Semarang beberapa bulan terakhir merusak 60 ribu bibit mangrove yang telah ditanam.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah pesisir Kota Semarang beberapa bulan terakhir merusak 60 ribu bibit mangrove yang telah ditanam.
"Iya cuaca ekstrem telah merusak puluhan ribu bibit mangrove.
Atau total 65 persen dari jumlah mangrove yang baru kami tanam," papar petani mangrove Semarang, Sururi, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Yayasan Kesehatan Telogorejo Beri Bantuan Logistik Korban Banjir Semarang
Baca juga: Pemain Muda PSIS Semarang yang Perkuat Timnas U19 Tak Sabar Ingin Liga 1 Kembali Digelar
Baca juga: Jalan Kaligawe Masih Terendam Banjir Semarang, Arus Lalin Tersendat Sepanjang 500 Meter
Dari puluhan ribu mangrove yang rusak berusia di bawah usia dua tahun.
Kerusakan berupa tertindih pasir pantai sehingga bibit rusak tak terselamatkan.
"Tetapi saya belum bisa menanam lagi lantaran masih terkendala cuaca ekstrem," bebernya.
Di sisi lain, kata dia, pasir pantai yang menimbun tanaman magrove menyebabkan munculnya daratan baru.
Menurutnya, luasan daratan baru mencapai seluas kurang lebih 5 hektare.
"Tentu terbentuknya daratan baru tersebut menguntungkan karena bisa ditanam bibit mangrove," jelasnya.
Dia mengatakan, belum sempat memeriksa secara keseluruhan daratan baru tersebut apakah layak ditanami bibit mangrove atau sebaliknya.