Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Resto dan Kafe di Semarang Tertipu Modus Kirim Bukti Transfer Palsu

Manajer resto Pringsewu, Dani Ramadan (25) mengatakan, sudah empat kali penipu melancarkan aksinya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video resto dan kafe di Semarang tertipu modus kirim bukti transfer palsu.

Sejumlah resto di Kota Semarang menjadi sasaran penipu.

Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com ada beberapa resto yang diteror penipu dengan modus memesan makanan di antaranya Pringsewu Kota Lama Semarang, Sate29 Kota Lama,Kampung Laut, Elrina Resto dan lainnya.

Manajer resto Pringsewu, Dani Ramadan (25) mengatakan, sudah empat kali penipu melancarkan aksinya.

Aksi pertama penipu berhasil mengelabui karyawannya.

Tiga aksi lainnya dapat digagalkan lantaran manajemen lebih jeli dalam menyikapi modus pelaku.

Dari aksi tersebut, pihaknya sudah merugi  hingga Rp  850 ribu yang harus ditanggung oleh karyawan.

"Modus penipuan dengan mengirim bukti transfer palsu," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (19/2/2021).

Dia merinci, aksi penipuan sebanyak empat kali yang dilakukan berturut-turut mulai dari Selasa (16/2/2021) hingga Jumat (19/2/2021).

Penipuan pertama kali pada Selasa (16/2/2021) sekira pukul 20.00 WIB.

Penipu ketika itu memesan nasi box sejumlah 6 kotak total harga Rp 150 ribu.

Pemesanan dilakukan menggunakan nomor whatsapp 0852-3101-7356 dengan foto profil pria berjanggut.

Selepas memesan makanan penipu itu mengirimkan bukti transfer palsu yang saat itu karyawannya tak menyadari hal itu.

Dalam bukti transfer ternyata ada kelebihan Rp 700 ribu.

"Alasan penipu keliru jumlah transfer karena istrinya yang salah mentransfer dan salah dengar menyebut Rp 150 ribu didengar Rp 850 ribu," jelasnya.

Kelebihan jumlah transfer tersebut, kata dia, dijadikan alasan pelaku untuk dikembalikan.

Modus pelaku mengambil pesanan juga lewat jasa ojek online (Ojol).

Uang kelebihan dari bukti transfer fiktif juga diminta pelaku lewat Ojol tersebut.

Sebenarnya dalam SOP aturan perusahaan kelebihan transfer harus dikembalikan sehari berikutnya.

Pengembalian juga tak boleh tunai melainkan harus bentuk transfer.

Namun karena hasutan penipu, karyawan akhirnya mengembalikan uang itu dalam bentuk tunai.

"Jadi kami serahkan pesanan pelaku dan uang kelebihan transferan tersebut.

Memang kami kurang hati-hati seharusnya memeriksa bukti transferan terlebih dahulu bukannya langsung percaya," terangnya.

Tak cukup sampai di situ, pelaku juga mencoba perdaya pemilik resto dengan nomor yang berbeda.

Modusnya sama memesan makanan dan mengirimkan bukti transfer dengan jumlah yang berbeda.

Namun pihak resto tak menanggapinya lantaran sudah paham modus pelaku.

"Di tempat kami kalau take away harus transfer dulu.

Kalau belum transfer tak kami layani namun modus yang pelaku gunakan sudah kami endus jadi tak kami hiraukan," paparnya.

Dia mengungkapkan, hal yang membuatnya jengkel aksi pelaku dilakukan hingga berkali-kali.

Terakhir pada Jumat (19/2/2021) sore.

Bahkan, tak hanya di resto Pringsewu Semarang.

Adapula dua resto di daerah lainnya yaitu di Cirebon dan Purwokerto di hari yang sama. 

Namun yang paling rugi cabang Semarang karena berhasil dikelabui pelaku. 

"Pada pesanan hari ini, kami coba ikuti alur pelaku.

Ternyata pelaku habis memesan di tempat kami langsung meminta driver ojol ke minimarket meminta uang kembalian dikirim pulsa.

Diajak COD atau ketemuan ga mau," katanya.

Pihaknya juga sempat menelusuri kantor  perusahaan naungan Ojol yang pertama kali berhasil menipu mereka.

Ternyata pihak perusahaan tersebut tak mau membeberkan identitas ojol tersebut.

"Kami curiga ke Ojol itu tentu ada, bisa saja kongkalikong.

Namun intinya kami pingin tahu saja siapa penipu itu," terangnya.

Seorang Ojol Muhammad Faisol (54) mengatakan, menerima pesanan antar barang oleh seseorang yang bernama Bimo.

Dia disuruh ambil makanan di resto Pringsewu Kota Lama Semarang sekaligus meminta uang kelebihan transfer.

Sewaktu tiba di resto dan mengambil pesanan itu pihak penipu tak mau diantar pesanannya namun disuruh ke minimarket terdekat.

"Penipu itu memaksa saya agar segera menstransfer pulsa menggunakan uang pengembalian dari resto yang ternyata itu penipuan," ungkapnya.

Sementara itu, Katim Resmob Elang Utara Polsek Semarang Utara,Aiptu Agus Supriyanto menjelaskan, pihaknya mendapatkan aduan dari pemilik resto di kawasan Kota lama Semarang adanya penipuan bermodus mengirimkan bukti transfer palsu.

Dalam transfer fiktif itu jumlah nominal pembayaran dilebihkan sehingga sisanya diminta oleh pelaku.

"Kami imbau kepada para pemilik resto atau tempat usaha lainnya agar lebih berhati-hati dalam transaksi digital.

Tentu perusahaan sudah ada SOP yang mengatur hal itu sehingga harus betul-betul dijalankan," paparnya.

Dari kejadian itu, korban penipuan di resto Pringsewu memilih tidak melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian dan memilih untuk lebih waspada. (Iwn)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved