Banjir Semarang
Sumber Banjir Kantor Gubernur Jateng Ketahuan, Ganjar Dilapori Pegawai Masjid
Sumber banjir di kantor Gubernur Jateng disebabkan tembok masjid At Taqwa jebol tak kuat menahan aliran air.
Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sumber banjir di kantor Gubernur Jateng sudah diketahui.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mendatangi lokasi yang disebut jadi penyebab banjir di kantornya.
Dia mendapat laporan bahwa tembok di belakang masjid At-Taqwa jebol.
“Ini jebol tadi malam pak?
Airnya banyak?
berarti yang masuk kantor juga termasuk dari sini ya?,” tanya Ganjar pada pegawai yang ada di lokasi, Rabu 24 Februari 2021.
“Nggeh pak, tadi malem itu sini jebol.
Airnya langsung masuk dan mengalir ke sana,” ujar pegawai yang sedang membersihkan sisa banjir dan menunjuk ke arah kantor Gubernur Jateng.

Air yang menjebol tembok belakang masjid At-Taqwa disebut berasal dari saluran air yang terletak di belakang bank BRI.
Air mengalir sangat deras hingga menjebol tembok sepanjang 1,5 meter.
Terkait kondisi saluran di belakang kantornya, Ganjar juga telah meminta dinas terkait untuk memantau terus.
Semalam, kata Ganjar, sudah dilakukan upaya-upaya dan akan dilanjutkan siang ini.
“Saya cek sudah ketahuan saluran yang ada di bawah sampahnya luar biasa.
Maka mulai tadi malem kita bersihkan, butuh peralatan dan hari ini diteruskan, dan ternyata ada limpahan di belakang masjid itu karena temboknya ambruk dan roboh ternyata di sana airnya banyak, jadi kemungkinan itu penyebabnya,” katanya.
Cek Lokasi Banjir Semarang
Selain itu, Ganjar telah mengecek sejumlah titik banjir di Kota Semarang.
Sembari gowes, Ganjar tilik rumah pompa hingga banjir di Kota Lama Semarang.
Berangkat pukul 06.30, Ganjar mengayuh sepedanya menyusuri Kota Semarang.
Awalnya, Ganjar memilih rute Puri Anjarmoro.
Di sana, Ganjar memperhatikan sejumlah ruko yang tampak masih tergenang banjir.
Dari sana, Ganjar menuju ke arah Semarang Indah.
Kayuhan sepedanya berhenti di rumah pompa madukoro.
Ganjar sempat berbincang dengan petugas rumah pompa.
“Ini nyala semua pak?
dari jam berapa?” tanya Ganjar pada petugas rumah pompa Madukoro.
“Sejak hujan kemarin pukul 16.00 pak langsung dinyalakan tiga pompa,” ujarnya.

Ganjar sempat melihat tiga pompa menyala dengan keluaran debet air yang cukup deras mengalir ke aliran sungai Banjir Kanal Barat.
Dari situ, Ganjar. kembali melanjutkan pengecekan ke rumah pompa jembatan Mberok, Kota Lama.
Ganjar melihat dua orang petugas.
Satu di antaranya, tampak sibuk mengamati bagian masukan pompa untuk melihat sampah yang menyumbat.
Kemudian Ganjar juga mengecek rumah pompa Kota Lama, yang sebelumnya 6 pompa tidak difungsikan seluruhnya.
Ganjar berpesan pada penjaga rumah pompa agar selalu mengawasi dan memastikan pompa terus menyala apalagi di Kota Lama masih tergenang banjir.
“Iki sampahe akeh yo mas,” ucap Ganjar saat melihat ke dalam rumah pompa Kota Lama Semarang dan terdapat tumpukan sampah.

“Iya pak ini penampung di sini sejak semalam kami serok banyak sampahnya.
Diangkut pakai truk ini,” ucap petugas rumah pompa pada Ganjar.
Ganjar kemudian bertanya soal listrik, apakah sempat padam atau tidak.
Lalu, Ganjar meminta pada petugas untuk selalu komunikasi dengan pihak PLN agar listrik di rumah pompa tersebut tak sampai mati.
Usai melihat rumah pompa, Ganjar kembali melanjutkan gowes dan membelah banjir di Kota Lama Semarang.
Pantauannya, banjir di Kota Lama masih cukup tinggi.
Bahkan separuh sepedanya tak terlihat.
Rumah Pompa Harus Aktif
Ganjar mengatakan bahwa tinjauannya pagi ini adalah untuk memastikan pompa-pompa di Kota Semarang aktif.
Ganjar mengatakan, banjir yang masih menggenang di Kota Lama Semarang akan segera surut.
“Masih terjadi beberapa genangan kaya di Kota Lama terus kemudian yang ada di sekitar bandara, kita coba cek pompanya hidup, alhamdulillah pompanya juga hidup maka kita minta untuk ditungguin,
Mudah-mudahan insyaallah kalau hari ini tidak ada hujan yang lebat, mudah-mudahan siang ini udah kering.
Karena pompanya alhamdulillah jalan semuanya,” ujar Ganjar.
Ganjar juga telah berkoordinasi dengan BBWS dan pejabat di Pemkot Semarang untuk aktif memantau pompa-pompa yang ada.
Serta memastikan tidak ada yang mati, menurut Ganjar, kondisi seperti ini akan berlangsung hingga akhir Februari nanti.
“Saya minta kondisi ini semuanya siaga, karena kemungkinan sampai dengan akhir bulan ini kita masih ada potensi seperti ini jadi siaga saja,” tegasnya.
Baca juga: Kota Lama Semarang Banjir Lagi, Warga: Tidak Jadi Kerja Pabriknya Kebanjiran
Baca juga: Hanya 1,5 Jam, Banjir di Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan Semarang Langsung Surut
Baca juga: Update Banjir di Semarang: Genangan Air Masih Setinggi 30 Centimeter di Wilayah Kayu Mas
Baca juga: Semarang Banjir Lagi, 14 Lokasi Terendam Air, Termasuk Kantor Gubernur Ganjar
(*)