Tanah Longsor
Tambang Emas Sulawesi Tengah Longsor, Puluhan Orang Terkubur Hidup-hidup
Puluhan orang terkubur hidup-hidup saat tambang emas di Desa Buranga Sulawesi Tengah mengalami longsor.
Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PARIMO - Tambang emas di Desa Burangan Sulawesi Tengah Longsor, Rabu 24 Februari 2021 jam 6 sore waktu setempat.
Puluhan warga tertimbun.
Mereka adalah para pendulang emas di bekas galian alat berat.
Petugas evakuasi dari Pos SAR Parimo, Puji Rianto mengatakan evakuasi mulai dilakukan sekitar pukul 21.30 Wita.
Hingga kini belum diketahui pasti jumlah warga yang terjebak.
Namun dari hasil evakuasi malam hari, ada tiga korban tertimbun dan dalam kondisi meninggal dunia.
“Kita belum bisa evakuasi korban karena kondisi malam, material dari atas terus jatuh.
Apalagi tanahnya mengisap jadi kami tunggu pagi,” jelas Puji Rianto.
Saat ini ada empat personel Pos SAR Parimo turun melakukan evakuasi dan pertolongan.
Nantinya akan ada ketambahan personel dari Pos SAR Palu.
“Korban itu kami coba evakuasi sekitar jam 04.00 Wita tapi tidak bisa dan sangat rawan,” tuturnya.
Sementara itu korban selamat dievakuasi ke Puskesmas Ampibabo.
Evakuasi pertolongan dan penyelamatan dilanjutkan Kamis (25/2/2021) pagi.
Tim SAR dibantu BPBD, Dinas Sosial Sulawesi Tengah, polisi dan TNI.
Salah seorang warga Desa Buranga, Sintia (45) mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 18.00 Wita.
Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 Wita puluhan warga mendulang emas di lokasi galian alat berat.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut mendulang emas.
“Masih sempat saya video, memang banyak sekali mereka dibawah itu.
Yang selamat hanya sedikit,” terangnya.
Menurut Sintia, aktivitas mendukang emas ini sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu.
Warga di tiga desa di Kecamatan Ampibabo ikut mendulang emas di pertambangan tersebut.
“Ada juga orang dari Palu ikut tambang di Desa Buranga ini,” kata Sintia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com