Khotbah Jumat
Khutbah Jumat Singkat Keluarga Sakinah dan Kesalehan Sosial
Berikut materi khutbah jumat singkat dengan tema Keluarga Sakinah dan Kesalehan Sosial sebagai bagian amalan berpahala di hari Jumat bagi umat muslim.
Penulis: Muhammad Khoiru Anas | Editor: abduh imanulhaq
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْ
Jamaah Jumah Rohimakumullah.
Melalui mimbar khutbah ini, saya mengajak kepada jamaah jumah khususnya pada diri saya sendiri selaku khatib.
Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT seraya menjalankan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua yang menjadi larangan-Nya.
Salah satu perintah Allah SWT yang harus kita galang, kita bina dan kita jalankan adalah kehidupan rumah tangga yang sakinah (tentram) dan penuh mawaddah serta rahmah (rasa kasih dan sayang).
Kata-kata ini dikeluarkan oleh orang muslim yang akan melangsungkan pernikahan.
Selain itu merupakan doa agar pernikahan yang membuahkan sakinah, didambakan dari hasil pernikahan ini lahirnya anak sebagai keturunannya.
Oleh karena itu, anak dalam kehidupan rumah tangga atau keluarga merupakan dambaan.
Selain menjadi dambaan, anak juga menjadi harapan bagi suatu keluarga, dan sebenarnya harapan itu bukan hanya keluarganya saja, melainkan juga bagi masyarakat, bangsa, dan agama.
Bilamana anak merupakan harapan maka ia harus dipersiapkan sejak dini, bukan saja setelah ia lahir, tetapi ketika masih dalam kandungan sang ibu.
Ia pun (anak) sudah dapat diberikan sentuhan-sentuhan pedagogis.
Artinya supaya anak menjadi harapan, yang paling penting dalam kaitannya menjadi generasi harapan adalah, anak harus dididik dan dibentuk menjadi anak salih dan salihah, mempunyai kesalihan diri hingga kesalihan sosial.
Karena kesalihannya inilah yang membuat seseorang dalam kehidupan akhirat bisa terhindar dari azab neraka.
Oleh karena itu setiap orangtua punya tanggungjawab mendidik anaknya agar selamat fi al daaraini, sebagaimana firman Allah yang berbunyi,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ