Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ini Pembantaian! Aktivis Gambarkan Kerusuhan Demo Kudeta Militer Myanmar yang Tewaskan 38 Orang

Aktivis menggambarkan betapa mengerikannya situasi kerusuhan yang terjadi dalam demonstrasi menentang kudeta milter Myanmar, yang menewaskan 38 orang.

Kompas.com/Istimewa
Demonstran berhadapan dengan polisi dalam kerusuhan yang terjadi di Mandalay, Myanmar, pada 3 Maret 2021.(STR via AFP) 

TRIBUNJATENG.COM, MANDALAY - Para aktivis menggambarkan betapa mengerikannya situasi kerusuhan yang terjadi dalam demonstrasi menentang kudeta milter Myanmar, yang menewaskan 38 orang.

Kerusuhan di hampir seluruh negara itu merupakan hari paling berdarah sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari.

Utusan Khusus PBB Christine Schraner Burgener mengatakan, kini lebih dari 50 orang tewas saat melakukan aksi secara damai.

Baca juga: Sopir Truk Selipkan Uang Rp 50 Ribu di Lipatan STNK Malah Dibikin Malu Ipda Sigit

Baca juga: Bos Toko Dibunuh Secara Biadab, Waga Tak Percaya Tahu Pelakunya yang Sempat Viral: Masak Anak Itu?

Baca juga: Foto Pemakaman Rina Gunawan Sesuai Protokol Covid-19, Teddy Syach Menangis: Aku Sudah Ikhlas

Baca juga: Pria Surabaya Tewas Bersimbah Darah gara-gara Pacari Istri Orang yang Mengaku Janda

Kelompok HAM menyatakan, awalnya Tatmadaw, nama kantor militer Myanmar, membunuh 18 orang pada Rabu waktu setempat.

Namun menjelang berakhirnya hari, jumlah korban yang mengembuskan napas terakhir mengalami peningkatan tajam.

"Ini mengerikan. Ini pembantaian!

Tak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaan kami," ujar aktivis Thinzar Shunlei Yi kepada Reuters.

Radio Free Asia melaporkan, setidaknya empat anak tewas, termasuk remaja 14 tahun yang ditembak mati di Myingyan oleh prajurit yang berkonvoi.

Pihak keamanan menembakkan peluru karet, gas air mata, hingga peluru tajam tanpa memberi peringatan, demikian keterangan saksi mata.

Di kota utama Yangon, aparat membunuh setidaknya delapan pengunjuk rasa. Satu di pagi hari, sisanya di malam waktu setempat.

Kemudian enam orang dilaporkan tewas di Monywa, demikian laporan koran lokal Monywa Gazette seperti dikutip Sky News.

 
Lalu berdasarkan pemberitaan sejumlah media, dua orang ditembak mati di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar.

Reuters memberitakan, juru bicara junta militer sama sekali tidak memberikan respons bahkan melalui telepon terkait insiden tersebut.

Kekerasan terjadi setelah menteri luar negeri di seluruh Asia Tenggara mendesak junta untuk mengakhiri kudeta.

Mereka juga menyerukan supaya Tatmadaw melepaskan Aung San Suu Kyi dan pemimpin politik lainnya, yang ditahan sejak 1 Februari.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved