Berita Internasional
Militer Myanmar Tak Gubris Ancaman AS & Eropa: Kami Terbiasa dengan Sanksi & Kami Selamat
Militer Myanmar mengatakan siap menahan sanksi dan isolasi setelah kudeta 1 Februari, kata seorang pejabat tinggi PBB pada Rabu (3/3/2021) setelah ber
Alhasil para diplomat menilai tindakan apa pun oleh dewan di luar pernyataan tidak mungkin dilakukan PBB.
"Saya berharap mereka menyadari bahwa ini bukan hanya urusan internal, tapi juga mengenai stabilitas kawasan," kata Schraner Burgener tentang China dan Rusia.
Dia berkata Soe Win memberitahunya bahwa setelah satu tahun militer ingin mengadakan pemilihan lagi.
Schraner Burgener terakhir berbicara dengannya pada 15 Februari dan sekarang berkomunikasi dengan militer secara tertulis.
“Jelas, menurut saya taktik militer sekarang adalah menyelidiki orang-orang NLD untuk memenjarakan mereka," terangnya.
"Pada akhirnya NLD akan dilarang dan kemudian mereka mengadakan pemilihan baru, di mana mereka ingin menang, dan kemudian mereka dapat terus berkuasa."
Schraner Burgener mengatakan dia yakin militer sangat terkejut dengan protes terhadap kudeta tersebut.
“Saat ini kami memiliki anak muda yang hidup dalam kebebasan selama 10 tahun, mereka memiliki media sosial, dan mereka terorganisir dengan baik dan sangat bertekad,” tambahnya.
“Mereka tidak ingin kembali dalam kediktatoran dan dalam isolasi.”(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menolak Mundur, Militer Myanmar Nyatakan Siap Hadapi Sanksi dan Isolasi"