Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Arab Saudi-Houthi Saling Berbalas Serangan Rudal

Houthi pada Minggu (7/3) telah mengirimkan 14 drone dan menembakkan 8 rudal balistik dalam lanjutan operasi di jantung Arab Saudi.

Editor: Vito
Wikimedia Common
ilustrasi - serangan rudal. 

TRIBUNJATENG.COM, RIYADH - Pasukan Houthi kembali melancarkan serangan ke wilayah Arab Saudi, di mana kali ini menyasar pusat industri minyak. Saudi Aramco sebagai perusahaan minyak terbesar dunia turut menjadi korban.

Dilansir dari Reuters, kelompok Houthi Yaman mengirimkan drone dan rudal ke jantung industri minyak Arab Saudi pada hari Minggu (7/3) di kawasan Ras Tanura.

Pihak Houthi sudah mengonfirmasi serangan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka menyerang sasaran militer di kota Dammam, Asir, dan Jazan di Saudi.

Kementerian Energi Saudi secara resmi juga mengumumkan pusat kilang minyak negara di Ras Tanura telah menjadi sasaran serangan drone dan rudal yang datang dari arah laut.

Ras Tanura menjadi satu titik penting Saudi, karena merupakan situs kilang minyak dan fasilitas pemuatan minyak dari lepas pantai yang terbesar di dunia.

"Tindakan sabotase semacam itu tidak hanya menargetkan Kerajaan Arab Saudi, tetapi juga keamanan dan stabilitas pasokan energi ke dunia, dan juga ekonomi global," ungkap juru bicara kementerian.

Dilaporkan bahwa pecahan rudal balistik jatuh di dekat kompleks perumahan di Dhahran yang merupakan kawasan milik Aramco. Untungnya, serangan tersebut tidak menimbulkan korban serta kerusakan properti.

Serangan Houthi kali ini memaksa Saudi untuk menutup sementara lebih dari setengah produki minyak mentahnya. Hal itu mendorong harga minyak mentah Brent melonjak di atas 70 dollar AS/barel, sebagai level tertinggi sejak Januari 2020.

Pada Minggu, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan, kelompoknya telah mengirimkan 14 drone dan menembakkan 8 rudal balistik dalam lanjutan operasi di jantung Arab Saudi.

Serangan Houthi semakin gencar dilakukan terutama setelah Amerika Serikat (AS) dan PBB mendorong gencatan senjata untuk menghidupkan kembali negosiasi politik yang macet untuk mengakhiri perang.

Pada Kamis (4/3) pekan lalu, Houthi juga menembakkan rudal ke pabrik distribusi produk minyak Aramco di kota Jeddah. Tangki penyimpanan minyak Aramco dilaporkan terkena dampak langsung.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi sebelumnya juga melakukan serangan udara terhadap sasaran militer Houthi di Sanaa, dan wilayah Yaman lain pada hari Minggu.

Serangan itu dilakukan setelah koalisi Arab Saudi mencegat serbuan drone dan rudal yang diluncurkan oleh kelompok yang didukung Iran tersebut.

Reuters melaporkan, beberapa serangan udara juga terjadi di Sanaa. Kanal televisi Al Masirah TV yang dikelola Houthi mengatakan, pesawat tempur koalisi membom distrik al-Nahda dan Attan.

Serangan koalisi Arab Saudi memicu ledakan besar yang mengirimkan gumpalan asap membumbung di langit di atas Sanaa, menurut koresponden AFP. Houthi melaporkan tujuh serangan udara di kota itu.

"Operasi militer itu menargetkan kemampuan militer Houthi di Sanaa dan sejumlah provinsi lain," kata Koalisi Arab Saudi, Saudi Press Agency melaporkan, seperti dikutip Channel News Asia. (Kontan.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved