Otomotif
Respons Produsen Soal Polisi Akan Tilang Motor Knalpot Racing, Minta Gunakan Pengukur Suara
Hanky Kurniawan, Sales Marketing PT Trivera Jaya, distributor Yoshimura di Indonesia, mengatakan, sah-sah saja jika pihak kepolisian menggelar razia
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pengendara dengan motor yang menggunakan knalpot racing atau suara bising mulai jadi incaran razia petugas kepolisian.
Tak sedikit yang ditilang hingga motornya disita di jalan.
Kejadian ini tentu juga akan memengaruhi penjualan dari knalpot racing aftermarket.
Beberapa produsen knalpot aftermarket pun ikut angkat bicara soal kejadian tersebut.
Hanky Kurniawan, Sales Marketing PT Trivera Jaya, distributor Yoshimura di Indonesia, mengatakan, sah-sah saja jika pihak kepolisian menggelar razia sesuai prosedur hukum.

Hanky menjelaskan, knalpot resmi Yoshimura yang dijual sudah memenuhi standar pemerintah.
Jika ada yang melebihi ketentuan pun, sudah dilengkapi dengan dB killer (peredam desibel) untuk meredam suara bising yang dikeluarkan knalpot.
"Untuk itu alangkah baiknya pihak aparat yang melakukan razia dilengkapi alat tes kebisingan.
Sehingga, kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan," kata Hanky, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Budiman Terianto, CEO Sphinx Motorsport selaku distributor knalpot Akrapovic, mengatakan, apakah petugas yang ada di lapangan dilengkapi dengan Decibel Meter atau alat pengukur suara agar mengetahui dengan akurat tingkat kebisingan suara knalpotnya.
"Peraturan mungkin ada dan jelas. Tapi, pelaksanaan di lapangan yang tidak diketahui," ujar Budiman, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/3/2021).
Budiman menambahkan, mungkin perlu edukasi ke pemakainya.
Dia pun menyarankan pihak kepolisian untuk mengadakan sosialisasi lebih sering mengenai knalpot racing agar publik bisa mencari tahu mengenai aturannya dari pihak yang bersangkutan.
Dihukum Tirukan Suara Knalpot
Tim Resmob Elang Utara Polsek Semarang Utara menangkap sejumlah pebalap liar di sepanjang Jalan Kokrosono, Semarang Utara, Kota Semarang pada Jumat (12/3/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebanyak tujuh pria yang menggunakan lima motor, di antaranya Satria F dan Vario, diminta menepi dan parkir berbaris oleh Polisi.