Ganjar Pranowo
Jateng Ubah Kebijakan Vaksinasi Soal Usia, Ganjar: Kalau Saya Vaksin Hari Ini, Saya Termasuk Lansia
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengubah kriteria sasaran vaksinasi pada tahap kedua ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengubah kriteria sasaran vaksinasi pada tahap kedua ini.
Seperti diketahui, pada tahap ini petugas pelayan publik dan lanjut usia (lansia) menjadi prioritas vaksinasi.
Kriteria sasaran yang dimaksud yakni terkait usia pelayan publik dan lansia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, setelah pihaknya melakukan rapat dengan Wakil Menteri Kesehatan pada Senin (15/3/2021) kemarin, diminta agar ada percepatan proses vaksinasi.
Satu upayanya yakni percepatan pemberian vaksin untuk petugas pelayan publik yang masuk dalam lansia.
"Saat ini yang menjadi prioritas pelayan publik yang termasuk lansia atau 50 tahun ke atas. Itu turun, tidak lagi 60 tahun ke atas. Ini sebagai upaya percepatan," kata Ganjar, Rabu (17/3/2021).
Sementara, untuk yang non-pelayan publik usia lansia tetap 60 tahun ke atas.
"Artinya, kalau saya divaksin hari ini, saya termasuk dalam kategori lansia," ucapnya.
Menurutnya, ada tren positif penurunan kasus aktif di Jateng. Ada penurunan sekitar 3,66 persen dari total kasus yang ada.
Pada laman corona.jatengprov.go.id yang dinukil pada Rabu, terdapat 5.846 kasus aktif. Perhari ini ada tambahan 546 kasus.
Berdasarkan data, di Jawa Tengah ada 5,3 juta orang yang akan divaksin pada tahap kedua ini. Jumlah tersebut termasuk diperuntukan warga lanjut usia (lansia) yang berjumlah 3,2 juta orang.
Ia mempersilakan warga lansia untuk mendaftar vaksinasi. Ganjar menuturkan pendataan lansia lebih mudah.
Meskipun demikian, ia meminta semua harus bersabar untuk mendapatkan vaksin. Lantaran stok vaksin terbatas dari pemerintah pusat.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan total ada 3,2 juta lansia yang ditargetkan menerima vaksin. Jumlah ini separuh lebih dari target penerima vaksinasi tahap kedua ini yang berjumlah 5,3 juta.