Berita Semarang
2 Murid Tuna Grahita di Semarang Mesum di Dalam Kelas Tepergok Guru, Siswi Hamil: Lihat Video
Tuna Grahita menjadi kelompok rentan pelecehan seksual di Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Gurunya kaget ada dua siswa grahita tersebut melakukan hubungan seksual lantas menegur mereka.
"Gurunya sempat bertanya kenapa melakukan hal itu.
Mereka menjawab karena melihat di video," terangnya.
Akibat hubungan seksual itu, perempuan grahita hamil.
Akhirnya atas kesepakatan dari kedua orangtua kandungan itu digugurkan dengan alasan terlalu repot mengurus calon bayi tersebut.
"Hal ini menjadi cerminan kurangnya perhatian orangtua dan lingkungan dalam memandang persoalan ini," tuturnya.
Dia berharap, dari rentetan kasus pelecehan seksual itu ada tindakan hukum walaupun yang melakukan grahita.
Terutama adanya perlindungan hukum bagi para korban.
"Kasus pertama tentu adanya perlindungan hukum bagi korban.
Kasus kedua juga sama korban harus dapat perlindungan hukum.
Selain itu, grahita berhak memutuskan tindakan terhadap kehamilannya jangan asal digugurkan," terangnya.
Dia mengungkapkan, para disabilitas menjadi kelompok rentan kejahatan seksual.
Catatannya, pada tahun 2017 di Kota Semarang telah terjadi kekerasan seksual yang memakan 18 korban.
Tahun 2018 ada 23 korban.
Tahun 2019 meningkat 27 korban.