Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemalang

Ahhh Ya Allah Gusti! Jerit Pria Meronta-ronta Lihat Mayat 2 Bocah di Pemalang Ditutupi Daun Pisang

Seorang pria menjerit histeris melihat mayat 2 bocah meninggal tenggelam di genangan air bekas galian C desa setempat.

Istimewa
Warga mengevakuasi mayat 2 bocah dari bekas Galian C Desa Surajaya Pemalang. 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Seorang pria menjerit histeris melihat mayat 2 bocah meninggal tenggelam di genangan air bekas galian C desa setempat.

"Ahhhh Ya Allah Gusti, aaaaaahhhhh," jerit pria itu.

Dia didekap sejumlah bapak-bapak di lokasi kejadian.

Pria itu melihat dua mayat bocah ditutupi daun pisang.

Sebelum dua bocah itu menghilang, Minggu (21/3) sore, warga melihat dua bocah bernama Helmi dan Dimas bermain di sekitar rumahnya. 

Rumah Dimas dan Helmi juga terletak tak jauh dari kawasan hutan jati yang ada di Desa Surajaya. 

Dikatakan Judi warga sekitar, sebelum dinyatakan hilang dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu tengah mencari bunglon. 

"Mereka berdua kemungkinan terlalu asyik, dan tak kenal waktu.

Sampai menjelang maghrib dua bocah itu tak kunjung pulang," jelasnya, Senin (22/3/2021).

Dilanjutkannya, orang tua Dimas dan Helmi pun mulai mencari dua bocah itu karena hingga Mangrib keduanya tak pulang. 

"Awalnya orang tua Helmi dan Dimas  berpikir, anak mereka bermain dan pulang ke rumah temannya.

Namun hingga Shalat Isya keduanya tak kunjung pulang," paparnya. 

Menurut Judi, orang tua Helmi dan Dimas pun merasa khawatir, dan memberi tahu warga sekitar. 

"Meski dilakukan pencarian anak-anak tersebut tak kunjung ditemukan, hingga kini dilakukan pencarian lanjutan," jelasnya. 

Ia menambahkan, beberapa warga melihat Helmi dan Dimas masuk ke hutan jati, namun ada juga yang melihat mereka pergi ke arah tambang.

Tenggelam

Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, dua bocah asal Desa Surajaya Kecamatan Pemalang yang dinyatakan hilang mendadak itu, akhirnya diketemukan. 

Tim gabungan dari BPBD Pemalang, Polres dan Kodim Pemalang, PMI dan para relawan dibantu warga, menemukan dua bocah bernama Dimas dan Helmi itu di galian C yang ada di sekitar desa sekitar pukul 16.30 WIB. 

Namun, dua bocah yang hilang sejak Minggu (21/3) sore itu, ditemukan oleh tim gabungan dalam kondisi tak bernyawa. 

Dipaparkan Amir, relawan PMI Kabupaten Pemalang, dua bocah tersebut ditemukan tenggelam di bekas galian C yang terisi air. 

"Keduanya ditemukan di bekas galian yang terisi air, kemungkinan mereka tercebur dan tenggelam," paparnya, Senin (22/3/2021).

Dilanjutkannya, dalam pencarian tim gabungan menguras air yang memenuhi bekas galian C, yang memiliki kedalaman sekitar 2 meter. 

"Setelah dikuras menggunakan pompa air dan alat berat, hingga ketinggian air mencapai 150 sentimeter, tim turun dan melakukan pencarian ke kolam bekas galian C tersebut," jelasnya. 

Ia menuturkan, tim melakukan pengurusan dari pukul 09.00 WIB di kolam yang berisi air tersebut. 

"Setelah tim terjun dan melakukan pencarian, dua bocah itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, dan dilakukan evakuasi," ucapnya. 

Tim gabungan dari BPBD Pemalang, Polres dan Kodim Pemalang, PMI bersama para relawan, dibantu warga Desa Surajaya Kecamatan Pemalang, memindahkan jenazah dua bocah yang ditemukan tenggelam di bekas galian C yang terendam air, Senin (22/3/2021) sore.
Tim gabungan dari BPBD Pemalang, Polres dan Kodim Pemalang, PMI bersama para relawan, dibantu warga Desa Surajaya Kecamatan Pemalang, memindahkan jenazah dua bocah yang ditemukan tenggelam di bekas galian C yang terendam air, Senin (22/3/2021) sore. (Tribun Jateng/ Budi Susanto)

Amir menambahkan, kondisi tubuh dua bocah tersebut sudah membiru karena tenggelam di bekas galian. 

"Kondisinya sudah membiru, mungkin karena tenggelam selama satu hari. Keduanya langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan," tambahnya.

Permintaan Warga

Warga setempat yang meminta namanya tak disebutkan berujar berharap bekas galian C itu segera diratakan.

Selama galian C itu masih ada, warga tidak akan tenang membiarkan anak-anak bermain.

"Galian pasir C Dukuh Siali-ali Desa surajaya. Kami dari masyarakat desa sudah menginginkan galian pasir C ini untuk ditutup dan diratakan kembali agar tidak membahayakan tapi nyatanya belum terlaksana," kata informan tribunjateng.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved