Vaksinasi

MUI Jateng Bolehkan Masjid Jadi Lokasi Vaksinasi Jika Urgent, Jamin Tak Batalkan Puasa Umat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menilai distribusi vaksin Covid-19 jangan sampai lesu saat Ramadan.

Istimewa
Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji. 

penulis: Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menilai distribusi vaksin Covid-19 jangan sampai lesu saat Ramadan.

Justru saat Bulan Suci tersebut, vaksinasi harus tetap digencarkan sebagai upaya percepatan terciptanya herd immunity atau kekebalan komunal, khususnya di Jateng.

MUI juga menekankan bahwa penyuntikan vaksinasi selama Ramadan tidak akan membatalkan jalannya ibadah puasa.

"Pemberian vaksin dilakukan dengan menyuntikan pada bagian lengan. Dan bukan melalui bagian lubang pada tubuh manusia," kata Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, Rabu (24/3/2021).

Bagian lubang pada tubuh manusia yang ia maksud yakni semisal anus, hidung, mulut dan sebagainya.

Oleh karena itu, ia meminta agar umat Muslim tidak perlu ragu untuk mengikuti vaksinasi covid.

Selain itu, kata dia, vaksinasi juga relatif aman meskipun dilakukan saat Ramadan.

"Vaksin Sinovac ini aman buat kesehatan seseorang. Meski ada satu dua yang mengalami efek samping, tapi tidak terlalu membahayakan. Umat Muslim tidak perlu ragu. Niat kita untuk menjaga kesehatan sekaligus bagian dari ikhtiar," tandasnya.

Selain itu, ia juga mempersilakan serambi masjid dijadikan tempat vaksinasi covid jika diperlukan. Namun, masjid yang bisa digunakan sebaiknya juga memiliki fasilitas memadai, semisal parkir dan selasar atau aula yang cukup luas agar bisa menampung warga yang menjadi sasaran vaksin.

"Tim medis (vaksinator) boleh pakai serambi Masjid Baiturrahman, Masjid Agung Kauman atau masjid-masjid besar lainnya untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan vaksinasi," jelasnya.

Memanfaatkan masjid sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi dinilai dapat memudahkan masyarakat untuk menjangkau tempat vaksin.

Dengan begitu diharapkan bisa memenuhi target vaksin satu juta perhari secara nasional.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola masjid besar untuk menyiapkan lokasi di pelataran maupun serambi.

"Kami dukung penuh upaya pemerintah percepat vaksinasi. Terlebih saat Ramadan, vaksinasi mesti jalan terus. Karena kalau sampai ditunda atau pelaksanaannya mundur, kami khawatir stok vaksin yang ada saat ini malah kedaluwarsa. Atau bisa juga tidak bisa terwujud targetnya. Tentunya ini jadi sesuatu yang mubazir," ujarnya.

Untuk melakukan percepatan, Darodji mengatakan pemerintah seharusnya meminta bantuan kepada organisasi masyarakat Islam semisal Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Tenaga kesehatan atau para dokter dan relawan dari dua organisasi Islam bisa dikerahkan untuk membantu percepatan proses vaksinasi saat Ramadan.

"Paling tidak pemerintah melibatkan relawan-relawan NU dan Muhammadiyah termasuk para dokternya supaya membantu vaksinasi di setiap daerah," katanya.

Namun demikian, ia menyatakan setiap relawan mesti diberi pelatihan terlebih dahulu supaya sigap dalam mengerjakan penyuntikan vaksin.

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved