Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Pendaki Asal Magelang Ditinggal karena Sakit, SAR Gunung Lawu Ingatkan Bahaya Sendirian  

Rombongan pendaki asal Magelang meninggalkan seorang temannya di tengah hutan Gunung Lawu.

Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Gunung Lawu Karanganyar. 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Rombongan pendaki asal Magelang meninggalkan seorang temannya di tengah hutan Gunung Lawu.

Hal itu disesalkan oleh SAR Gunung Lawu, mengingat tidak adanya solidaritas tersebut membahayakan.

Aewlanya, pendaki itu bersama 7 orang temannya tengah melakukan pendakian di Gunung Lawu.

Baca juga: Ibu--ibu Resah Suaminya Pandangi Wanita Pakai Rok Mini Keluar Masuk Hotel Alona

Baca juga: Wali Kota Makassar Gusar Ada Kepala Dinas Kuasai 10 Kendaraan Dinas: Kembalikan atau Diambil Paksa

Pendaki tersebut diduga ditinggal temannya karena kakinya cedera.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut terjadi di Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.

Namun, untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi di wilayah Karanganyar, ada imbauan dari SAR Karanganyar.

Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto menuturkan, kejadian seperti itu kerap ditemui saat mendaki gunung.

Menurutnya, penyebabnya adalah pendaki yang baru pertama kali naik gunung.

"Biasanya mereka ini pendaki pemula sehingga solidaritasnya belum ada," tegasnya, Selasa (23/3/2021).

Adapun bahaya yang bisa mengancam pendaki yang ditinggal sendirian seperti serangan hewan buas, tersesat, dan mengalami hipotermia.

"Efeknya kalau ada pendaki yang ditinggal sendiri seperti itu," kata dia.

Oleh karenanya, ia mengimbau supaya pendaki pemula untuk tidak bersikap egois.

"Kalau ada temannya yang capek, jangan langsung ditinggal."

"Misal ada 10 orang yang naik, dua orang bisa menemani yang capek ini," ungkapnya.

Burung Jalak

Fenomena pendaki Gunung Lawu yang tersesat, kemudian dituntun burung Jalak viral media sosial.

Ada yang mengaitkan dengan hal-hal mistik, ada juga yang berpikiran realistis jika Jalak penunjuk jalan hanya kebetulan.

Lantas, bagaimana sebenernya fenomena tersebut?

Menurut Arief Sukro Yulianto, sosok yang selama ini malang melintang di gunung yang berada di Kabupaten Karanganyar, kejadian tersebut sering dialami pendaki.

Arief yang juga Komandan Markas SAR Karanganyar bahkan menganggap hal itu lazim terjadi di gunung yang selama ini terawat.

Bahkan dia mengisahkan sempat mengalami hal serupa saat mendaki Lawu.

"Saya juga sempat mengalami hal serupa," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/2/2021).

"Bedanya ketika itu saya sedang mendaki dari pos 3 menuju pos 4 melalui Cemoro Kandang," imbuhnya.

Maka lanjut dia, fenomena pendaki bertemu burung jalak Lawu merupakan hal biasa.

Apalagi jika memang ada yang merasa tersesat.

ilustrasi
ilustrasi (youtube)

"Biasa saja, tapi terkadang suka menghubungkannya dengan mitos," ungkap dia.

Walaupun demikian, Arief berharap para pendaki tidak mengandalkan keberadaan Lalak Lawu saat naik maupun turun.

"Sudah fokus saja pada jalur pendakian, sehingga tidak terjadi potensi tersesat," aku dia.

Jumlah Pendaki

Sebelumnya, momen libur panjang pekan ini tidak berdampak terhadap jumlah pendaki Gunung Lawu, termasuk melalui pos pendakian Cemoro Kandang. 

Hal ini terlihat dari sepinya pos pendakian Cemoro Kandang yang tak banyak jumlah pendaki berkunjung. 

Menurut salah seorang penjaga pos pendakian Cemoro Kandang, Bambang Wirawan, hanya ada belasan orang yang mendaki pada libur panjang ini. 

"Hari cuma ada 13 orang yang mendaki," katanya kepada TribunSolo pada Jumat (12/2/2021). 

"Itu terbagi , 5 orang Sidoarjo dan 7 dari Nganjuk, dan 1 orang dari Jakarta," imbuhnya. 

Dirinya menambahkan selama masa pandemi ditambah musim penghujan yang cukup deras menyebabkan jumlah pendaki akan selalu dibawah 50 orang. 

"Akan ramai mungkin di bulan Juni, saat kemarau tiba dan jalanan pendakian mulai kering dan bisa ditapaki," ujarnya.

Dalam pantauan TribunSolo jalanan di Tawangmangu cukup diramaikan oleh kendaraan baik roda dua dan empat. 

Namun mayoritas dari mereka memilih untuk mampir ke area wisata kafe dan rumah makan yang bisa dinikmati dalam tempo singkat. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pendaki asal Magelang Ditinggal, SAR Gunung Lawu Sesalkan Pendaki Baru Tak Memiliki Solidaritas

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved