Berita Tegal
Pemerintah Kota Tegal Ajak Masyarakat dan Daerah Lain Optimalkan Pengelolaan Sampah
Pemerintah Kota Tegal mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah daerah se-Indonesia untuk mengoptimalkan pengelolaan dan daur ulang sampah.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Pemerintah Kota Tegal mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah daerah se-Indonesia untuk mengoptimalkan pengelolaan dan daur ulang sampah.
Masyarakat bisa menerapkannya di tingkat rumah tangga dengan prinsip 3R, yaitu Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).
Sementara pemerintah daerah bisa membuat pusat daur ulang atau Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) terpusat sebelum sampah-sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi dalam webinar Yok Yok Ayok Daur Ulang! bertajuk 'Upaya Kelola Sampah dan Daur Ulang Kota Tegal dalam Mendorong Ekonomi Sirkular', Senin (29/3/2021).
Jumadi mengatakan, adanya pusat daur ulang sampah akan membantu mengurangi volume sampah.
Terutama sampah plastik yang masuk ke TPA.
Selain itu juga berperan dalam mencapai ekonomi sirkular.
Menurut Jumadi, Kota Tegal sendiri sudah melakukan program daur ulang sampah di TPS 3R Kelurahan Mintaragen.
Ia berharap program 3R juga bisa diterapkan pada tingkat rumah tangga.
Dari daur ulang seperti sampah plastik, masyarakat dapat menciptakan kerajinan tangan.
"Kami juga menargetkan dapat dilaksanakan di tingkat rumah tangga. Sehingga nantinya hanya sampah-sampah residu (red, tidak dapat diolah) yang berasal dari masyarakat. Sampah residu itu kemudian akan kami olah menjadi briket," katanya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Wahyudi Sulistya mengatakan, masyarakat tidak bisa mengandalkan alam untuk mengurai sampah plastik.
Ia mengatakan, pengurangan sampah plastik harus dimulai dari diri sendiri.
Hal itu bisa dimulai dari skala rumah tangga.
"Kondisi seperti sekarang masyarakat harus belajar untuk mengelola dan memilah-milah jenis sampah. Sekaligus mendaur ulang sampah plastik untuk mendorong ekonomi sirkular," ujarnya.
Sementara Chairman Responsible Care Indonesia (RCI), Edi Rivai menjelaskan, pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga adalah solusi untuk permasalahan sampah di Indonesia.
Masyarakat bisa memilah sampah dari rumah.
Ia menilai itu adalah skala paling kecil.
Menurut Edi, dengan begitu maka instansi-instansi yang berhubungan dengan pengelolaan sampah akan dimudahkan.
"Indonesia sudah memiliki solusinya. Yaitu pengelolaan dan daur ulang sampah dari skala yang paling kecil, yaitu rumah tangga," ungkapnya.
(*)