Bom Makassar
Diduga Hamil 4 Bulan saat Beraksi, Berikut Sederet Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar
Saat menjalankan aksi bom bunuh dirinya, YSF disebut tengah mengandung. Usia kehamilannya diduga empat bulan.
"Ada yang bilang hamil 4 bulan katanya," ucap Nuraini saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.
Akan tetapi, ujar Nuraini, orangtua L tidak mengetahui seputar kehamilan YSF.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengaku belum memperoleh laporan soal itu.
Ditambah lagi, hal tersebut sulit dibuktikan lantaran tubuh YSF tak lagi utuh akibat ledakan bom bunuh diri.
Memberi doktrin dalam pengajian
Kapolri Listyo Sigit Prabowo membeberkan, kedua pelaku sering mengikuti pengajian yang berisi doktrin jihad di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kata Listyo, L dan YSF disebut berperan untuk memberikan doktrin.
"Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," paparnya dalam jumpa pers, Senin.
Kedua pelaku sudah lama mengikuti pengajian ini.
Belajar membuat bom lewat media sosial
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menuturkan, pelaku belajar meracik bom lewat pelatihan di media sosial.
“Mereka kembangkan tata cara membuat bahan peledak secara online training di media sosial,” sebutnya, usai menghadiri rapat dengan Kapolri di Makassar, Senin.
Boy menambahkan, dua pelaku tersebut masih berusia muda.
"Pelaku inisial L ini dengan istrinya adalah masuk dalam kalangan milenial," ujarnya.
Kapolri menambahkan, L dan YSF merupakan bagian dari JAD Sulawesi Selatan. Mereka memiliki peran dalam pembelian bahan yang digunakan sebagai alat bom bunuh diri.