Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pemalang

Eko Akui Suara Pria di Rekaman Soal Pemotongan Dana BPNT Pemalang Adalah Dirinya, Tapi. . .

Eko Supriyanto, Sekretaris Bumdesma Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang akhirnya buka suara, terkait rekaman pemotongan dana

Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG/BUDI SUSANTO
Eko Supriyanto Sekretaris Bumdesma Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, di Mapolres Pemalang, Senin (29/3/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Eko Supriyanto, Sekretaris Bumdesma Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang akhirnya buka suara, terkait rekaman pemotongan dana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Pemalang yang viral di media sosial.

Diketahui, rekaman percakapan antara Eko dan rekannya, membahas mengenai pemotongan dana BPNT yang diterima setiap KPM di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Bodeh, Pemalang, Comal, Taman, dan Ulujami. 

Di mana pemotongan Rp 4.500 dilakukan ke setiap KPM dari penyaluran BPNT bulan Januari dan Februari lalu. 

Bahkan, total nominal yang terkumpul mencapai Rp 248 juta setiap bulan, yang dikumpulkan ke anggota DPRD Kabupaten Pemalang, dan akan dibagikan ke Kodim, Polres, Bupati dan DPRD. 

Saat ditemui Tribunjateng.com di Polres Pemalang, Eko menuturkan, ia bersama lima pengurus Bumdesma tengah dimintai keterangan. 

"Saya kesini bersama empat pengurus Bumdes dari Kecamatan Comal, Pemalang, Taman, dan Ulujami, untuk dimintai keterangan terkait rekaman suara yang beredar di media sosial itu," katanya, Senin (29/3/2021).

Selain menerangkan kedatangannya ke Polres Pemalang, Eko menuturkan, rekaman percakapannya bersama rekannya yaitu Purwoko, sengaja disebar untuk menciptakan isu sunat dana BPTN. 

"Mungkin demikian, yang merekam itu Purwoko tetangga saya, yang dulu menjabat Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Bodeh," katanya. 

Meski percakapan yang tersebar di media sosial secara gamblang menjelaskan mengenai pemotongan dana BPNT, namun Eko menampik hal tersebut. 

"Saya yakin ada yang diincar untuk dijatuhkan, namun korbannya saya, entah anggota DPRD atau apa. Purwo menelpon saya pada 18 Maret lalu, dan seketika rekaman itu tersebar di media sosial," ucapnya. 

Eko juga membantah adanya pemotongan dana BPNT yang akan dibagi ke Kodim, Polres, Bupati Pemalang, dan DPRD. 

"Tidak ada pemotongan, sebenarnya itu hanya pembicaraan pribadi kami. Alokasi BPNT juga langsung diterima KPM, jadi tidak ada pemotongan. Itu laba dari pedagang sebagai pemasok bahan makanan dalam program BPNT yang diberikan ke masyarakat," jelasnya. 

Ia mengaku pertanyaan yang dilontarkan Purwoko sengaja mengarah ke pemotongan dana yang diterima KPM. 

"Memang yang ada di rekaman itu suara saya, tapi ditambah-tambahi. Saat ditelpon saya tidak sadar, bahkan ada pengarahan pembicaraan pemotongan dana yang diterima KPM. Jelas-jelas saya digiring ke opini tersebut," jelas Eko. 

Ditambahkannya, di Kecamatan Bodeh ada 7.500 KPM per Februari lalu, yang sudah ia tangani selama dua tahun. Ia juga baru kali ini tersangkut masalah. 

"Ke depan kami akan mengikuti proses hukum yang berlaku, karena kami ber lima yang dimintai keterangan petugas juga ditelpon oleh Purwoko satu persatu. Sampai sekarang kami tidak tahu apa maksut dari telpon tersebut," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved