Berita Slawi
Stok Pupuk Subsidi di Kabupaten Tegal Mencukupi, Namun Kendala Ini Belum Teratasi
Stok pupuk di Kabupaten Tegal dipastikan aman dan mencukupi.Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
Penulis: Desta Leila Kartika
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Stok pupuk di Kabupaten Tegal dipastikan aman dan mencukupi.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal, Toto Subandriyo.
Meski demikian ia mengungkap masih terdapat kendala terutama pada keterbatasan sistem dan daya serap yang masih rendah.
Dijelaskan sesuai e-RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) kebutuhan selama setahun yang diajukan ke kementerian pertanian untuk pupuk urea bisa mencapai 26.789 ton.
Baca juga: 2 YouTuber Ditangkap karena Sebar Hoaks Penjarahan Rumah Korban Kebakaran Kilang Minyak Pertamina
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 Halaman 135 137 138 139 140 Subtema 3, Kupu-kupu Berhati Mulia
Baca juga: Pelaku Penyerangan Mabes Polri Zakiah Aini Disebut Sebagai Lone Wolf, Apa Itu Lone Wolf?
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 193 194 196 197 199 200 201 202 203, dan 204
Sedangkan alokasi dari Kementan sebanyak 25.746 ton atau sekitar 96 persen.
Lalu untuk SP-36 kebutuhan yang diajukan sebanyak 1.304 ton, sedangkan alokasi dari Kementan sebanyak 1.246 ton atau sekitar 95 persen.
Untuk ZA kebutuhan yang diajukan sebanyak 1.276 ton sedangkan yang dialokasi sebesar 974 ton atau sekitar 76,3 persen.
Dan yang paling rendah yaitu untuk NPK dari usulan 32.556 ton yang dialokasikan hanya sekitar 10.926 ton atau sekitar 33,5 persen saja.
Adapun untuk organik dari usulan sekitar 21.000 ton yang dialokasikan hanya 5.336 ton atau sekitar 25 persen saja.
"Kalau tidak ada penambahan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat, maka saya prediksi akses pupuk petani sampai akhir tahun akan semakin sulit. Karena alokasinya jika pada tahun 2020 contoh untuk tanaman padi ada 5 jenis pupuk (urea, SP-36, ZA, NPK, dan organik) saat ini hanya 3 jenis saja dengan jumlah yang sangat berkurang," jelas Toto, pada Tribunjateng.com, Rabu (31/3/2021).
Jika dilihat dari jumlah dosis, lanjut Toto, perbandingan antara tahun 2020 dengan 2021 juga cukup jauh.
Seperti pupuk urea untuk tanaman padi 1 hektar pada 2020 mendapat dosis 300 kilogram, sedangkan 2021 hanya 175 kilogram saja.
Pupuk SP-36 dan ZA untuk tahun 2021 ini tidak diberikan. Hanya NPK saja yang diberikan sebanyak 275 kilogram per hektar atau per bahu nya 46 kilogram.
Jika hal tersebut masih terus berlanjut, Toto mengaku khawatir karena akan menjadi pangkal permasalahan bagi petani.
"Sebetulnya untuk akses saat ini tidak ada masalah, karena semua petani yang sudah tercantum di e-RDKK baik punya kartu tani atau tidak punya tetap bisa mengakses pupuk subsidi. Namun ya tadi jumlahnya sangat terbatas, sehingga kalau tidak ada penambahan pupuk subsidi pasti sampai akhir tahun akan menjadi permasalahan," terangnya.
Nantinya menurut Toto mau tidak mau petani terpaksa membeli pupuk yang non subsidi dengan harga relatif tinggi.
Contohnya saat ini pupuk urea yang subsidi harga Rp 2.250 per kilogram. Sedangkan yang non subsidi harga Rp 6.000 per kilogram, perbandingannya cukup jauh sehingga kasihan para petani.
Membahas mengenai penyerapan pupuk subsidi di Kabupaten Tegal juga masih sangat rendah.
Seperti pupuk urea hingga saat ini baru terserap 12,71 persen. Kemudian SP-36 (tanaman non padi) baru 3,53 persen, pupuk ZA baru 6,67 persen, pupuk NPK baru 17,57 persen, dan organik baru terserap 11,16 persen.
"Dengan kata lain stok pupuk subsidi di kami masih sangat banyak. Tapi karena aturannya tadi yang dibatasi sehingga menjadi pangkal masalah pendistribusian pupuk subsidi. Kami mengharapkan adanya penambahan terutama yang pupuk NPK," harap Toto.
Baca juga: Peruntungan Shio Hari Ini Kamis 1 April 2021
Baca juga: Berdasar Pengalaman, Valentino Rossi Sebut Marc Marquez Tak Sehebat Dulu Jika Kembali dari Cedera
Baca juga: Tim Sukses Denny Indrayana Diduga Pukul Warga, Begini Tanggapan Calon Gubernur Kalimantan Selatan
Baca juga: Aa Gym Cabut Gugatan Cerai Ke Teh Ninih Padahal Sudah Talak 3, Pengacara Bingung
Toto menyebut, dalam satu tahun khusus di Kabupaten Tegal saja anggaran untuk pupuk subsidi kurang lebih sekitar Rp 200 miliar.
Sehingga dengan alokasi yang ada, diharapkan petani tetap bisa mendapat pupuk subsidi meski jumlahnya sedikit dari pemerintah pusat. Nantinya bisa disiasati dengan penggunaan pupuk organik.
"Pada masa sulit seperti sekarang ini, saya juga mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada supaya jangan mudah percaya dengan oknum tidak bertanggungjawab. Misal mengedarkan pupuk yang tidak sesuai rekomendasi, tidak terdaftar, tidak memiliki izin edar, dan lain-lain. Istilahnya pemalsuan pupuk yang pasti merugikan petani sendiri sehingga harus waspada," imbaunya. (dta)