Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Dapat Modal dari Program Prakerja, Chafid Ciptakan Bubur Bakar Corona

Saat orang-orang berharap wabah ‎segera berakhir, Chafid Nugroho (38), warga Kabupaten Kudus, terus berjuang untuk mempopulerkan corona.

Penulis: raka f pujangga | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Chafid Nugroho (38), warga Kabupaten Kudus yang terus berjuang untuk mempopulerkan bubur bakar corona. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pandemi virus corona sudah setahun melanda.

Saat orang-orang berharap wabah ‎segera berakhir, Chafid Nugroho (38), warga Kabupaten Kudus, terus berjuang untuk mempopulerkan corona.

Corona yang dimaksud bukan virus, tetapi bubur bakar corona, yang berlokasi di Jalan Mulya, Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Baca juga: Cerita Para Wanita Cantik Uzbekistan Jadi PSK di Bali, Diburu Orang Indonesia Pencari Sensasi Bule 

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Malang, Terasa hingga Semarang

Baca juga: Masayu Anastasia Diprotes Ibunda dan Anak Main Peran Antagonis di Sinetron

Baca juga: Tertimpa Pohon Tumbang saat Pulang Kuliah, Seorang Mahasiswa di Banjarnegara Dilarikan ke RS

Chafid telah memulai usaha itu sejak 12 Oktober 2020, di tengah pandemi corona yang tengah terjadi.

Selain itu, nama corona dipakai karena namanya Chafid mirip dengan kode untuk virus corona yakni Covid-19 (corona virus disease).

"Nama saya kebetulan Chafid, jadi saya plesetkan namanya menjadi bubur corona‎," ujar dia, Sabtu (10/4/2021).

Chafid menceritakan, awal mula merintis usaha itu karena menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sebuah pabrik rokok.

Dia dianggap tidak mampu menjalankan tugas karena kondisi fisiknya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas‎.

Uang pesangon dari perusahaan itu, kemudian dipakai untuk memulai usaha. Namun ternyata tak mudah untuk menjalankan bisnis.

"Modalnya habis, usahanya juga nggak jalan. Dulu pernah usaha angkringan, clothing dan kafe juga," ujarnya.

Akhirnya, dia memilih untuk ikut program pra kerja yang diinisiasi Presiden Joko Widodo dan memperoleh modal dari sana.

Chafid kemudian memakai dana pra kerja itu untuk modal awal mengembangkan bisnis kuliner yang diberi nama bubur bakar corona.

"Saya coba usaha bubur bakar corona ini pakai modal dari program Prakerja," ucap dia.

Bubur bakar corona.
Bubur bakar corona. (Tribun Jateng/Raka F Pujangga)

Beruntung, bubur yang dibanderol Rp 11 ‎ribu per porsi itu cukup diminati konsumen. Bubur itu punya rasa yang khas karena prosesnya menggunakan pembakaran.

Bubur disajikan di atas piring tanah liat sehingga aroma bakaran mampu meresap ke dalam bubur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved