Info Gempa
Gempa di Malang M 6,7 Terasa hingga Blora, Warga sampai Keluar Rumah
Guncangan gempa di Malang itu terasa sampai di Blora. Sejumlah warga Blora, misalnya Rusyono, mengaku merasakan guncangan sekitar pukul 14.00 WIB.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
Penulis: Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Info gempa hari ini, Gempa magnitudo 6,7 skala richter mengguncang barat daya Malang pada Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00.15 WIB.
Guncangan gempa di Malang itu terasa sampai di Blora.
Sejumlah warga Blora, misalnya Rusyono, mengaku merasakan guncangan sekitar pukul 14.00 WIB.
Warga Seso, Kecamatan Jepon, Blora itu merasakan guncangan saat duduk di teras rumah.
"Pas duduk di kursi teras rumah, teras goyang terus berdiri. Duduk lagi masih terasa, lalu berdiri lagi," kata Rusyono.
Rusyono mengatakan, guncangan yang dia rasakan durasinya sekitar 2 detik. Kemudian disusul guncangan berikutnya sekitar 1 detik.
"Ada tetangga yang sampai keluar rumah," katanya.
Warga Blora lainnya, Saryoko, juga merasakan guncangan serupa. Hanya saja, guncangan yang dia rasakan tidak begitu kentara.
"Cuma pelan getarannya," ujar Saryoko saat berada di Kelurahan Kauman, Blora.
Diberitakan sebelumnya, Gempa Magnitudo 6,7 terjadi di barat daya Malang Jawa Timur pada abtu (10/4/2021) pukul 14:00:15 WIB.
Kabar gempa hari ini tersebut diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter @infoBMKG
#Gempa Magnitudo: 6.7, Kedalaman: 25 km, 10 Apr 2021 14:00:15 WIB, Koordinat: 8.95 LS-112.48 BT (90 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM), Tidak berpotensi tsunami #BMKG
Gempa terkini tersebut dirasakan oleh sejumlah warga di berbagai daerah.
Semisal warga Kota yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dodo, mengaku merasakannya.
"Gede juga ini gempanya," ujarnya.
Seorang warga di Semarang, Eny juga mengungkapkan hal sama.
"Lumayan terasa ini di rumah. Tempat tidur terasa goyangannya," ujarnya.
Sebelumnya, pada Minggu (4/4/2021) malam juga terjadi gempa 4,2 Skala Richter (SR).
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Gunungkidul, Agus Wibawa lewat pesan singkat menyampaikan, pihaknya tetap mengimbau warga tetap tenang.
Apalagi gempa yang dilaporkan juga tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gempa berkekuatan 4,2 SR Minggu (4/4/2021) malam tersebut terjadi sekitar pukul 20.39 WIB.
Episentrum gempa berjarak 135 kilometer (km) barat daya Gunungkidul, dengan kedalaman 19 kilometer.
Meski tak ada laporan kerusakan, warga mengaku merasakan getaran gempa. Seperti yang diungkapkan oleh Edi Padmo, warga Kalurahan Bleberan, Playen.
"Tadi cukup terasa getaran, ternyata gempa," ujar Edi secara terpisah.
Hal berbeda diungkapkan Kismaya, warga Kalurahan Karangrejek, Wonosari. Ia justru tidak merasakan adanya getaran gempa.
Saat gempa berlangsung, ia sendiri masih terjaga di kediamannya malam ini.
"Tidak (terasa), tidak tahu kalau ada gempa," kata karyawan swasta ini.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.
Adapun diketahui getaran gempa diukur dalam skala MMI.
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribun Jateng/Tribun Jogja)