PON Papua
Forki Jateng Targetkan Raih Emas di PON Papua
Federasi Karate-do Indonesia (Forki) Jateng mematok target raihan medali emas pada PON XX di Papua pada Oktober tahun ini.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: M Nafiul Haris
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Federasi Karate-do Indonesia (Forki) Jateng mematok target raihan medali emas pada PON XX di Papua pada Oktober tahun ini.
Ketua Forki Jateng Bambang Raya Saputra mengatakan selain mentargetkan satu emas
cabang karate bisa menyumbang satu perak, dan satu perunggu.
"Target ini tidak muluk-muluk. Dan saya tidak membebankan target ini kepada atlet. Sebab jika atlet terbebani, malah nanti tidak keluar teknik-tekniknya. Jadi target ini saya bebankan bagi semua atlet yang terdiri 12 orang dari sembilan kelas yang akan diikuti Jateng nanti," terangnya saat memberi sambutan dalam Musyawarah Kerja Provinsi (Muskerprov) Forki Jateng di Gedung DPRD Salatiga, dalam rilis kepada Tribunjateng, Minggu (11/4/2021)
Bambang menyatakan, guna meraih target di PON nanti, berbagai upaya dilakukan seperti melakukan pemusatan latihan (TC) tambahan di luar biaya KONI Jateng.
Ia menambahkan, karate mendapat jatah tiga bulan TC menjelang PON, yang dibiayai KONI Jateng, tetapi Forki akan menambah waktu TC dengan biaya sendiri.
"Mengenai Muskerprov ini bagian dari upaya tertib organisasi dan tertib administrasi. Juga sebagai upaya tatakola organisasi yang baik yang sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART)," katanya
Dia menjelaskan, Forki Jateng telah memverifikasi 18 kepengurusan di tingkat kabupaten atau SK yang sebelumnya tidak sah. Sesuai AD/ART lanjutnya, pengurus pengcab itu disahkan dan dilantik ketua umum Forki Provinsi, dan disetujui KONI kabupaten kota setempat bukan penasehat, ketua harian.
Sejauh ini tersisa tiga daerah yang belum sah kepengurusannya yaitu, Jepara, Wonogiri, dan Cilacap. Dalam waktu dekat, diharapkan bisa disahkan. Sebab jika tidak, akan terkendala mengakses bantuan dari APBD dan tidak bisa mengikuti kegiatan dari Forki Jateng.
"Murkerprov merupakan amanah AD/ART yang dilakukan minimal satu kali dalam masa kepengurusan Forki Jateng. Tujuannya di antaranya, mengevaluasi kinerja pengurus, menetapkan program-program kerja Forki, dan membahas atau mutuskan hal-hal apa yang dianggap penting yang disesuikan kebutuhan untuk kemajuan karate Jateng," ujarnya
Ketua KONI Jateng Subroto mengungkapkan, karate bukan olahraga unggulan Jateng di PON nanti. Sebab pada PON XIX di Jabar tahun 2016, karate hanya menyumbangkan empat perunggu.
Cabang-cabang olahraga unggulan, mendapatan jatah TC lebih panjang seperti 7-4 bulan menjelang PON yang digelar Oktober. Sedangkan karate hanya mendapatkan jatah tiga bulan TC yang dibiayai KONI Jateng.
"Tetapi kita harus tetap optimisitis, dan salut dengan semangat para pengurus Forki mau pun atlet. Juga kami berharap Forki menyiapkan program jangka panjang maupun satrategis guna mencetak atlet yang berprestasi," tuturnya.
(*)