Berita Wonogiri
Ganjar Pranowo Resmikan Co-Working Space di Ultah Ke-58 Bank Jateng, Tempat Konsultasi UMKM
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan co-working space yang berada di Kantor Cabang Bank Jateng Wonogiri, Sabtu (10/4/2021).
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: m nur huda
Penulis: Muhammad Sholekan
TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan co-working space yang berada di Kantor Cabang Bank Jateng Wonogiri, Sabtu (10/4/2021).
Peresmian itu dalam rangka ulang tahun ke 58 Bank Jateng. Sebelum meresmikan, Ganjar bersama rombongan gowes dari Solo menuju Wonogiri.
Dia mengatakan, co-working space itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berkonsultasi mengenai usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pada co-working yang diresmikan orang nomor satu di Jawa Tengah itu, selain sebagai tempat konsultasi juga sebagai market place produk UMKM khas Wonogiri.
Produk itu seperti contoh tiwul yang sudah dikemas semenarik mungkin, ada pula kaus jersey karya masyarakat Wonogiri, dompet dan tas kulit, dan sebagainya.
Ganjar menyampaikan, Bank Jateng bisa mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat melalui UMKM.
"Kalau di sini ada tiwul, makanan tradisional orang Wonogiri. Tapi kemasan begini (menarik, red) UMKM dilatih, nilai tambahnya gede," ucapnya.
Menurutnya, ada 3 hal yang harus dimiliki oleh pelaku UMKM. Pertama, keterampilan yang merupakan tanggung jawab pemerintah.
"Bank Jateng bisa gak? Sangat bisa. Selain itu akses modal dan pendampingan. Ada jersey, tas, dan dompet. Kalau makanan, harus sudah bisa enak, kalau belum enak musti latihan lagi," ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, kalau masyarakat hanya diberi bantuan tanpa diberikan pelatihan dan modal, pengentasan kemiskinan tidak akan terjadi.
"Hadi, sekarang musti bantu mereka. Kekuatannya bisa dari non APBD dan APBN, yaitu CSR, Bank Jateng salah satunya," jelasnya.
Menurutnya, selain CSR dari Bank Jateng, bisa juga diambilkan dari Zakat Infaq Sodaqoh atau Baznas.
"Jadi kita punya program setiap dinas, satu OPD mengawal satu desa miskin. Itu awarnes yang kita munculkan," jelasnya.
Dia berharap, kalau masyarakat sudah diberi keterampilan, modal, dan pendampingan maka kemkskinan akan turun drastis.
"Orang mandiri gak ngarep-ngarep sumbangan. Co-working space ini adalah tempat bagi yang bermasalah, dengan itu datang konsultasi ke sini," tandasnya. (*)