Puisi
Puisi Memimpikan Hari Libur Aan Mansyur
Puisi Memimpikan Hari Libur Aan Mansyur:Bunga-bunga di beranda tertawa melihat orang-orang melintas membawa kendaraan berlibur ke tempat ramai. Kemace
Penulis: iam | Editor: abduh imanulhaq
Puisi Memimpikan Hari Libur Aan Mansyur
TRIBUNJATENG.COM - Puisi Memimpikan Hari Libur Aan Mansyur:
Memimpikan Hari Libur
Bunga-bunga di beranda tertawa
melihat orang-orang melintas
membawa kendaraan berlibur
ke tempat ramai. Kemacetan,
supermarket, pelabuhan udara,
atau pantai. Hujan bergegas pulang
ke langit setelah bekerja keras
semalaman.
Di meja ada segelas buah-
buahan kedinginan menginginkan
cintamu keluar dari baju tidur.
Kau tenggelam di halaman koran
Minggu, membiarkan sejumlah
puisi berisi masa depan dan
masa lalu membaca matamu. Kau
mengenali puisi-puisi itu. Puisi ini
meniru mataku, katamu sembari
mengulang-ulang nama penulisnya.
Namaku.
Astaga! Kau mengagetkan pagi
seperti kota membangunkan
kesepian. Koran dan puisiku jatuh
menimpa dan menumpahkan
buah-buahan dari gelas yang telah
menempuh usia dan perjalanan
jauh demi menjilat lidahmu.
Aku bangun seperti hujan yang
pulang ke langit. Kepalaku tidak
berada di tempat yang tepat.
Aku berjalan ke kamar mandi
bersama potongan-potongan
mimpi. Pikiranku seperti lukisan
Frida Kahlo atau kisah-kisah Italo
Calvino. Aku memasukkan diriku
ke dalam hari libur dan harapan
bisa menemukan siapa namamu.
Sejak hari itu, aku tidak bisa
tidur lagi. Juga kau dan kesepian
barangkali.
(*)