Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadhan 2021

Keistimewaan Memberi Makan untuk Buka Puasa Sesuai Hadist Rasulullah

Berbagi makanan  dan bagi takjil untuk buka puasa memiliki keistimewaan yang luar biasa. Siapa pun akan saling berebut mendapatkan pahala

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Keistimewaan Memberi Makan untuk Buka Puasa Sesuai Hadist Rasulullah 

TRIBUNJATENG.COM- Berbagi makanan  dan bagi takjil untuk buka puasa memiliki keistimewaan yang luar biasa.

Bulan Ramadhan menjadi bulan penuh berkah karena umat islam diwajibka berpuasa selama 1 bulan penuh.

Siapa pun akan saling berebut mendapatkan pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Ada yang menggiatkan amal ibadah dengan memperbanyak sholat sunnah, tadarus Alquran, i'tikaf, bekerja hingga membagikan hidangan takjil secara gratis.

Bagi mereka yang menjalankan puasa didasari rasa takwa, Allah SWT telah janjikan ampunan dan pahala.

Firman Allah SWT dalam Alquran surat Al Ahzab ayat 35.

"Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."

Di bulan Ramadhan pula, sering kita jumpai orang-orang baik yang tiap sore menjelang berbuka sedang membagikan takjil.

Meski hanya sebuah takjil, hidangan itu cukup membuat orang merasa bahagia.

Memangnya ada apa di balik takjil gratis di bulan Ramadhan?

Simak penjelasannya berikut.

Pahala orang yang memberikan takjil sama dengan pahala orang berpuasa.

Hadits dari Zaid bin Khalid Al Juhani ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda.

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Dalam Faidul Qodir karya Al Munawi dijelaskan, memberi makan buka puasa di sini boleh makan malam atau kurma.

Jika tidak bisa itu, maka bisa pula dengan seteguk air.

Selain itu, keutamaan lain diperoleh dari doa orang yang diberi menu untuk berbuka puasa.

Apabila orang yang diberi hidangan berbuka puasa itu mendoakan si pemberi, niscaya doanya menjadi doa mustajab (mudah dikabulkan).

Nabi Muhammad SAW bersabda.

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, dan doa orang yang terdzolimi." (HR Tirmidizi dan Ibnu Hibban)

Dalam suatu riwayat, disebutkan waktu berbuka puasa adalah waktu terkabulkannya doa.

Karena saat itu, orang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah SWT.

Apalagi yang Anda tunggu.

Mari saling berebut mencari ridho dan pahala Allah SWT.

Berbagai takjil sebagai hidangan berbuka puasa merupakan upaya nyata yang bisa dilakukan banyak orang.

Demikian penjelasan mengapa di bulan Ramadhan banyak orang yang saling berlomba-lomba memperoleh pahala dengan bersedekah.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved