Berita Kriminal
Tak Mau Diajak Menikah, Janda di Medan Disiksa Pacar, Lehernya Dirantai dan Ditusuk dengan Obeng
Seorang janda disekap oleh kekasihnya di Medan Sumatera Utara. Ia dirantai di lehernya lalu disiksa oleh pria.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Seorang janda disekap oleh kekasihnya di Medan Sumatera Utara.
Ia dirantai di lehernya lalu disiksa oleh pria yang mengaku mencintainya tersebut.
Akibatnya tubuhnya mengalami banyak luka, ia baru bebas dari belenggu setelah 3 hari disekap.
Kasus penyiksaan terhadap seorang janda beranak 2 menghebohkan warga Kota Medan.
Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-13 Ramadhan, Selamat dari Segala Macam Keburukan
Baca juga: Kunci Jawaban dan Soal Kelas 6 SD Tema 8 Halaman 71 73 74 75 Sosial Budaya Singapura
Baca juga: Kalah Dari Everton di Liga Inggris, Arsenal Ukir 5 Rekor Buruk Berikut Ini
Diketahui korban bernama Rina Lesmana Boru Simanungkalit.
Wanita berumur 30 tahunan itu merupakan warga Tangguk Bongkar 6 Kecamatan Mandala, Kota Medan.
Sedangkan pelakunya adalah pacar dari korban sendiri bernama Maniur Sihotang (43).
Diketahui korban sudah disekap dan disiksa selama 3 hari oleh pelaku.
Rina berhasil kabur dari rumah kepala lingkungan 2 Tegal Sari Mandala 2 di Jalan Tangguk bongkar 1 pada Jumat (23/4/2021) subuh.
"Saya kemari mau melapor dan meminta perlindungan, ada teman pria saya menyekap dan menyiksa saya secara sadis. Serta menegaskan ingin membunuh saya."
"Saya lari ketika pelaku saya lihat tertidur," kata Rina Simanungkalit sapaan akrabnya.
Korban mengaku, awal penyiksaan ini secara terus menerus dialaminya sejak dirinya menolak perasaan dan ajakan jalinan asmara pelaku Maniur untuk berumah tangga pada pekan lalu disebuah kos-kosan Jalan Tangguk Bongkar, yang merupakan rumah warisan ibu pelaku.
Selain kasar, lanjut korban, pelaku Maniur juga diduga pengguna narkoba dan hal itu baru diketahui korban beberapa bulan kemudian.
Oleh karena itu, korban mulai membuat jarak hubungan mereka.
Tepat pada Selasa (20/4/2021), penyiksaan keras dan penyekapan dialami korban di rumah kos-kosan tersebut.
"Beberapa bulan lalu, saya jaga jarak dengan pelaku. Tetapi pelaku nekat, mendatangi rumah orangtua saya dan menculik anak saya bernama dian (7) serta menjadikan anak saya sandera agar menuruti keinginannya."
"Bahkan anak saya Dian mengalami kekerasan dengan ditunjang dari atas lantai 2," beber korban.
Rina memaparkan, insiden kekerasan kepada anaknya berhasil dilaporkan ayahnya kepada pihak kepolisian.
Akan tetapi, pelaku semakin nekat melakukan penyiksaan dan bahkan akan membunuh seluruh keluarga korban, jika Rina tidak mau mencabut laporannya dan berdamai dengan pelaku.
"Saya takut sekali pak, tolong pak dampingi saya mengadu ke polisi. Kepala saya pecah, kaki dan sejumlah tubuh saya di tikam pakai obeng dan tang."
"Bahkan punggung saya dihantam pakai rantai besi ini," ujar korban sembari menunjukkan bagian lebam serta rantai besi yang terkunci gembok, melekat di lehernya layaknya seekor binatang.
Ditanya kepada Rina, keberadaan kunci gembok rantai besi yang melekat di lehernya.
Ia mengaku, kunci disimpan di bagian saku kantong celana pelaku.
Dengan berbagai macam cara, korban berhasil meloloskan diri hingga dirinya tidak memikirkan lagi membuka gembok tersebut.
Korban hanya fokus menyelamatkan nyawanya.
"Kuncinya dikantong sakunya pak. Biar saya ga lari. Pas dia terlelap tidur, saya kabur dengan rantai besi yang terkunci gembok dileher"pungkasnya.
Kata Ayah Korban
Dilokasi yang sama, Ayah Korban Sihar Simanungkalit (64) yang sebelumnya dijemput warga dari kediamannya di jalan Tangguk Bongkar 8 Tengah, Mandala, membenarkan kekerasan yang dialami putrinya.
Sihar Simanungkalit mengatakan, perilaku bejat pelaku diduga akibat mengonsumsi narkoba nekat mengancam dirinya serta melakukan kekerasan terhadap cucunya Dian.
"Kami orang miskin, mereka orang kaya pak, dulu cucu saya disiksa, dan laporan kami ke pihak polisi disuruh cabut. Boru saya ini bodoh pak, mau dia mencabut karena takut. Kalau saya sudah siap mati untuk berjuang," kata Sihar menangis histeris.
"Dulu putri saya kerja di sarang walet, dan pulang kerja ke rumah saya di Tangguk Bongkar 8."
"Belakangan ini, korban dilarang pulang ke rumah saya oleh pelaku."
"Saya sudah tua pak, anak korban 2, sementara saya tidak bisa bekerja lagi. Akhirnya, cucu saya putus sekolah," katanya.
Sihar berharap keadilan berpihak pada putrinya. Agar kasus kekerasan dan penyekapan yang dialami putrinya tersebut segera ditangani hingga tuntas.
Ia berharap kasus ini bisa sampai persidangan.
Agar pelaku diberikan hukuman berat akibat perbuatan pelaku terhadap putri dan cucunya.
"Cucu saya Dian sampai menangis mengatakan, jika sudah dewasa nanti akan membalas perbuatan pelaku MS terhadap dirinya dan ibunya," pungkasnya.
Kata Polisi
Kapolsek Medan Area, Kompol Faidir Chaniago membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar," tuturnya.
Ia menegaskan bahwa pelaku penganiayaan tersebut sudah diamankan.
"Pelaku, pacarnya sudah diamankan," cetusnya.
Baca juga: Arti Mimpi Terbang Melayang Menurut Primbon Jawa, Tafsirannya Kurang Bagus
Baca juga: Innalilahi Wa Innailhi Rojiun Bendahara PW Muhammadiyah Meninggal saat Mengisi Ceramah Tarawih
Baca juga: Memperingati Hari Bumi, Modena Ajak Pelanggan untuk Lebih Peduli
Faidir membenarkan bahwa korban mengalami luka di sekujur tubuhnya dan dirantai, sehingga harus dirawat ke rumah sakit.
"Memang ada luka di leher dan di tubuh. Sudah dibawa ke rumah sakit sama anggota," tuturnya.
Saat ditanyai, mengenai identitas korban dan pelaku, Faidir belum mengecek keseluruhan informasi.
"Ini kebetulan tadi pagi dibawa anggota saya belum sempat saya cek lagi. Masih dalam proses," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Janda Anak 2 di Medan Disiksa Pacarnya Selama 3 Hari, Leher Dirantai, Alami Luka Disekujur Tubuh