Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Balap Liar

Terlanjur Panik dan Kabur, Balap Liar Bubar Setelah Terdengar Sirine, Ternyata Hanya Ambulans

Balap liar di jalan raya di depan Pantai Wisata Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan bubar saat sirine meraung-raung.

Editor: rival al manaf
IST
Para pelaku balap liar digelandang oleh Polisi Polsek Mijen untuk menuntun kendaraan mereka dari Jalan Secekel ke Polsek Mijen, Minggu (10/5/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, PAMEKASAN -Balap liar di jalan raya di depan Pantai Wisata Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan bubar saat sirine meraung-raung terdengar.

Namun tidak ada satupun joki yang ditangkap, pasalnya yang datang bukanlah polisi, namun Ambulans yang kebetulan lewat.

Hampir setiap hari selama Ramadhan dipakai untuk balap liar.

Menurut seorang warga, Moh. Habir, tidak ada yang berani menegur dan membubarkan balap liar ini. Meski ada yang berani menegur, perkataan orang tersebut tak digubris.

Baca juga: Janin Keluar Sendiri dari Rahim Setelah Istri Tewas Dicekik Suaminya

Baca juga: Jadwal, Hasil, Klasemen, Top Skor dan Live Streaming Liga Inggris, Everton Tumbangkan Arsenal

Baca juga: Tak Mau Diajak Menikah, Janda di Medan Disiksa Pacar, Lehernya Dirantai dan Ditusuk dengan Obeng

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Sabtu 24 April Bu Rosa Dapat Informasi Baru dari Pak Sanusi

 
Balapan liar ini baru bisa bubar saat polisi datang.

"Kalau sudah ada polisi yang datang, mereka langsung kocar-kacir melarikan diri," tutur Habir.

Ia menceritakan, sempat ada kejadian lucu. Saat itu, terdengar dan terlihat lampu sirine dari arah barat.

Para pembalap liar itu langsung tancap gas membubarkan diri.

Usut punya usut, ternyata sirine tersebut bukan berasal dari mobil polisi, melainkan ambulans.

"Tadi ada ambulans mau lewat. Oleh mereka dikira mobil polisi sehingga mereka kabur dan membubarkan diri," ujarnya.

Resahkan warga

Habir menuturkan, balapan liar ini membuat resah warga setempat. Tak hanya membahayakan warga dan diri mereka sendiri, kegiatan ini juga mengganggu arus lalu lintas.

"Setiap hari kalau balapannya. Saya melihatnya takut karena bisa menyebabkan kecelakaan," kata Habir saat ditemui di lokasi, Jumat (23/4/2021).

Para pembalap liar kebanyakan adalah pemuda.

Mereka tak hanya berasal dari Pamekasan, terlihat juga sejumlah pemuda asal Sumenep yang ikut kebut-kebutan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pamekasan AKP Deddy Eka Aprianto menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali membubarkan balap liar di lokasi itu.

Deddy menyampaikan, apabila tak ada polisi yang menyambangi lokasi itu, kemungkinan anggota sedang patroli di daerah lain.

"Terima kasih informasi soal balapan liar. Akan kami koordinasikan dengan Polsek jajaran agar di lokasi lebih ditingkatkan lagi patrolinya," ucapnya Deddy.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Sabtu 24 April Bu Rosa Dapat Informasi Baru dari Pak Sanusi

Baca juga: Kalah Dari Everton di Liga Inggris, Arsenal Ukir 5 Rekor Buruk Berikut Ini

Baca juga: Kunci Jawaban dan Soal Kelas 6 SD Tema 8 Halaman 71 73 74 75 Sosial Budaya Singapura

Menyoal tentang balap liar selama Ramadhan, Deddy mengungkapkan ada lebih dari 150 motor yang diamankan polisi.

Motor-motor tersebut tak hanya milik pembalap liar, tetapi juga orang yang cuma menonton.

"Semua kita tindak dan kita tilang. Di daerah lain akan kami lakukan operasi besar-besaran juga," bebernya. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Dengar Sirine, Balapan Liar di Pamekasan Langsung Bubar, Dikira Polisi, Ternyata Ambulans

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved