Berita Kendal
Bupati Dico Target Pertumbuhan Ekonomi Kendal Capai 5,82%
Di era pemerintahan 5 tahun ke depan, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mempunyai misi memajukan Kendal dalam beberapa sektor.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Di era pemerintahan 5 tahun ke depan, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mempunyai misi memajukan Kendal dalam beberapa sektor.
Satu di antaranya pertumbuhan ekonomi masyarakat setelah terdampak pandemi Covid-19.
Dico mengatakan, target pencapaian makro yang pertama adalah pertumbuhan ekonomi 5,49 - 5,82 persen pada 2026.
Dengan cara, menumbuhkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengembangan destinasi wisata, industri yang terpusat, UMKM, dan mengembangkan para pelaku ekonomi kreatif.
Selain itu, Dico juga mempunyai misi untuk menekan tingkat penganguran terbuka (TPT) Kendal hingga 5,15 persen melalui penciptaan peluang kerja dan pelatihan SDM.
Angka kemiskinan juga menjadi sektor prioritasnya agar turun dari tahun ke tahun hingga 8,69 persen melalui program kesejahteraan. Seperti rehab rumah dan bantuan pengembangan usaha.
"Untuk Target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kendal diharapkan tumbuh menjadi 77,61 persen," terangnya, Minggu (25/4/2021).
Dico ingin mewujudkan visi misinya membawa Kendal unggul dan berdaya saing kuat.
Seperti contoh, mewujudkan pusat industri dan pariwisata Jawa Tengah yang mandiri, terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, pembangunan yang merata, memfasilitasi pelaku ekonomi, industri kreatif, UMKM, dan Industri Rumah Tangga berbasis potensi lokal, serta mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, melayani dan partisipatoris.
"Dengan cara mengoptimalkan potensi dan keunggulan daerah, penguatan UMKM, pengembangan pariwisata hingga mendorong berkembangnya ekonomi kreatif (start up). SDM-nya juga harus kuat dan punya daya saing agar produk yang dihasilkan bisa tembus ekspor ke berbagai negara," ujarnya.
Ia berharap, rancangan pembangunan daerah dibawah kepemimpinannya itu turut didukung semua pihak baik dari legislatif, pemangku kepentingan, maupun masyarakat Kendal.
Agar capaian-capaian yang digagasnya bisa terwujud maksimal.
Di lain sisi, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kendal 2020 justru turun. Dari ketetapan awal sebesar Rp 32,2 miliar per tahun hanya tercapai 82 persen atau Rp 26,6 miliar saja.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, turunnya PAD PBB dikarenakan dampak pandemi Covid-19. Sehingga banyak masyarakat menunda pembayaran pajak lantaran perekonomiannya tidak stabil.
Katanya, dari 20 kecamatan di Kendal, hanya dua kecamatan yang membayarkan 100 persen atau lunas PBB. Meliputi Kecamatan Kangkung dan Plantungan. Sedangkan 18 kecamatan lainnya rata-rata hanya di angka 82 persen.
"Kecamatan Kaliwungu tercatat sebagai wilayah yang paling rendah pencapaiannya. Dari target Rp 4,4 miliar yang tercapai hanya Rp 2,1 miliar atau 47 persennya saja," terangnya.
Pada 2021 ini, kata Agus, Bakeuda memiliki PR untuk bisa menyelesaikan semua tunggakan yang ada serta merealisasikan target pencapaian satu tahun.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan, piutang atau tunggakan PBB di Kendal mencapai Rp 5,7 miliar. Dengan tunggakan tertinggi Kecamatan Kaliwungu lantaran memiliki target PBB tertinggi.
Agus menyebutkan, target pendapatan PAD PBB 2021 mencapai Rp 33 miliar. Untuk mendukung itu, Bakeuda telah menerbitkan lima inovasi PBB. Di antaranya, digagasnya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang-Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT-PBB) elektronik yang berfungsi mempermudah proses pembayaran. Wajib pajak tidak memerlukan tanda tangan dan stempel manual lagi, namun menggunakan scan barcode.
"Nantinya, wajib pajak tidak perlu menunggu SPPT-PBB lagi karena sudah bisa diunduh di Website Bakeuda Kendal. Ini memudahkan wajib pajak untuk membayar pajak," tuturnya.
Dalam hal pembayaran pajak atau SPPT-PBB, Bakeuda juga memiliki inovasi baru melalui QRIS atau Quick Response Indonesia Standard. Caranya, wajib pajak tinggal memasukkan Nomor Objek Pajak (NOP) pada QRIS untuk mendapatkan kode matrik atau Kode QR guna memulai pembayaran.
Selain itu, pembayaran pajak kini sudah bisa dilakukan melalui Mobile Banking, Indomaret, Tokopedia, Kantor Pos, OVO, Bank Jateng dan beberapa fasilitas pembayaran lainnya. Ia berharap, dengan kemudahan ini, masyarakat mulai sadar agar tepat waktu dalam membayar pajak tiap tahunnya.
"Kami harap kesadaran masyarakat untuk mau membayar PBB. Terlebih sekarang pembayaran semakin mudah untuk membantu peningkatan PAD Kendal," harapnya. (Sam)