Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Inernasional

Astronom Temukan Planet Neraka, Suhunya Mencapai 2.700 Derajat Celsius

Dengan suhu mencapai 2.700 derajat Celsius, astronom menyebutnya sebagai planet 'neraka'.

net
Ilustrasi luar angkasa 

TRIBUNJATENG.COM - Para astronom dari University of Southern Queensland, Australia, menemukan sebuah planet baru.

Dengan suhu mencapai 2.700 derajat Celsius, astronom menyebutnya sebagai planet 'neraka'.

TOI-1431b atau MASCARA-5b adalah planet baru yang berjarak sekitar 490 tahun cahaya dari Bumi.

Baca juga: Bambang Brodjonegoro tak Lagi Jadi Menristek, Inikah Jabatan Barunya?

Baca juga: Ini Alasan Jenazah Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dievakuasi ke Surabaya

Baca juga: Rini Rembang Sempat Kejang-kejang Saat Suapi Anak Sebelum Dinyatakan Meninggal di RS Tugu Semarang

Baca juga: Bukan Dihack, Akun Nikita Mirzani Dihapus oleh Pihak Instagram

Menurut peneliti, seperti dilansir dari ABC News, Rabu (28/4/2021), planet baru tersebut merupakan salah satu planet terpanas yang pernah tercatat.

Suhu di planet ini cukup tinggi untuk menguapkan sebagian besar logam.

Suhu pada siang hari di planet neraka ini bisa mencapai 2.700 derajat Celsius.

Sedangkan di malam hari, suhu planet ini mencapai 2.300 derajat Celsius, dan merupakan suhu terpanas kedua yang pernah diukur.

Para peneliti di Pusat Astrofisika University of Southern Queensland di Toowoomba memimpin dalam penelitian penemuan planet neraka ini.

Ahli astrofisika Dr Brett Addison menggambarkan planet yang ditemukan itu sebagai 'dunia yang seperti neraka'.

"Tidak ada kehidupan yang bisa bertahan di atmosfernya," kata Addison.

Planet neraka tersebut adalah planet gas raksasa, sehingga tidak benar-benar memiliki permukaan padat seperti planet terestrial, yang ada di Tata Surya ini.

"Planet ini pada dasarnya adalah atmosfer yang sangat besar dan dalam," imbuhnya.

Satelit Survei Exoplanet Pelatihan NASA, untuk pertama kalinya menandai TOI-1431b sebagai kemungkinan planet pada akhir 2019.

Dr Addison mengatakan pengamatan lanjutan yang dikumpulkan selama beberapa bulan dengan teleskop Stellar Observation Network Group di Kepulauan Canary.

Bahkan, pengamatan dilakukan bersama dengan teleskop lain di seluruh dunia, dan itu telah membantunya memastikan keberadaan planet neraka itu.
 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved