TRIBUNJATENG.COM - Obrolan santai Tribun Jateng dalam program Ngopi Surup kali ini bersama Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Masan. Wawancara eksklusif bersempena dengan kunjungan manajemen Tribun Jateng ke Kudus dan disambut hangat Bupati Kudus HM Hartopo, serta ketua DPRD Masan.
Video Ngopi Surup bersama Ketua DPRD Kudus Masan tayang di media sosial Tribunjateng.com dan kali ini disajikan kepada pembaca koran cetak, yang ditulis oleh reporter Raka F Pujangga.
Apa impian Bapak untuk Kudus ke depan?
Kudus kota kecil yang punya banyak potensi. Jadi saya ingin Kudus menjadi kota yang luar biasa, kota yang indah. Jadi Kota rujukan di Jateng dan Indonesia bahkan dunia. Yaitu rujukan di bidang pendidikan, wisata dan lainnya.
Apa resep Pak Masan mengawal program unggulan Pemkab menuju masyarakat Kudus sejahtera?
Program ini sudah dituangkan dalam visi dan misi bupati yang ada dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Tentunya diharapkan siapapun DPRD-nya, dalam proses pembangunan tidak boleh keluar dari situ. Harus sinergi dengan visi misi dalam pemilu, sehingga bupati wajib melakukan apa yang sudah dijanjikannya saat kampanye.
DPRD tidak boleh menjadikan ini sebagai dendam politik. Politik itu dinamis, sehingga siapa yang punya kedewasaan dalam berpolitik akan terlihat. Jadi pembangunan tidak terhambat, visi misi juga dapat berjalan. Namun kritis koreksi sebagai DPRD tetap dijalankan. Kalau ada yang keluar dari rel wajib hukumnya kita ikut mengawasi program Bupati.
Di Kudus ada potensi apa saja?
Kudus kota religi yang memiliki potensi yang bagus. Di sini ada dua Sunan, yakni Sunan Muria dan Sunan Kudus.
Menurut saya ini saja sudah bisa dikembangkan maksimal. Selain wisata juga dalam bidang pendidikan, Kudus punya sekolah-sekolah bertaraf internasional. Jadi sangat mungkin menjadi kota tujuan, kota pendidikan, wisata, industri, dan perdagangan yang sangat luar biasa.
Perusahaan rokok kelas dunia ada, sekolah bertaraf internasional ada, wisata religi juga ada.
Maka potensi yang ada betul-betul menjadi kota industri sangat terbuka di Kabupaten Kudus.
Apa langkah Bapak bantu wujudkan Kudus Kabupaten modern, religius, cerdas dan sejahtera?
Menjadi kota modern harus ada kerjasama antara eksekutif dan legislatif. Ketika bicara modernisasi saat ini pengembangan digitalisasi sangat mutlak.
Kepentingan orang menggunakan gadget sudah menjadi kebutuhan sehingga pemerintah menyediakan fasilitas daerah yang modern. Masyarakat dikelola, dibina dan difasilitasi karena sekarang juga sudah mengarah kesitu. Kami juga sudah alokasikan anggaran yang cukup untuk mendukung itu.
Kabupaten Kudus mulai dari pengelolaan pemerintahan hingga ke pemerintah desa sudah menerapkannya, mulai dari hotspot area di desa-desa. Ketika harus maju ke depan ini akan menjadi kebutuhan mendesak untuk memenuhi teknologi informasi ke depan.
Pemerintah daerah juga memberikan fasilitas untuk pendidikan agama baik itu pondok pesantren dan madrasah diniyah. Kami juga terus memberikan pembangunan fisik gedung, termasuk juga pembinaan departemen agama.
Bagaimana upaya rangkul generasi milenial?
Organisasi kepemudaan menjadi kunci. Menurut saya, baik IPNU, Pemuda Muhammadiyah, KNPI, termasuk organisasi kepemudaan dan organisasi kemahasiswaan. Di situlah menjadi sarana untuk melatih para pemuda satu karakter yang luar biasa terutama untuk Kudus ke depannya. (raf)