Covid-19 India Menyebar Melintasi Perbatasan, Nepal 'Angkat Tangan'

wabah covid-19 yang dihadapi India telah menyebar melintasi perbatasan ke Nepal, menyebabkan jumlah infeksi baru meningkat lebih cepat.

Editor: Vito
AP
Beberapa tumpukan kayu pemakaman pasien yang meninggal karena penyakit COVID-19 terlihat terbakar di tanah yang telah diubah menjadi krematorium kremasi massal korban virus corona, di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KATHMANDU - Adapun, wabah covid-19 yang dihadapi India telah menyebar melintasi perbatasan ke Nepal.

Pejabat kesehatan Nepal telah memperingatkan bahwa tempat tidur rumah sakit tidak tersedia, dan vaksin semakin menipis.

Sementara jumlah infeksi baru meningkat lebih cepat daripada yang dapat dicatat oleh klinik yang kewalahan.

The Straits Times melaporkan situasinya sangat mengerikan di Nepal, sehingga Kementerian Kesehatan di negara Himalaya itu mengeluarkan pernyataan pada Jumat (30/4), yang pada dasarnya menyatakan mereka 'angkat tangan'.

"Sejak kasus virus corona telah melonjak melebihi kapasitas sistem kesehatan dan rumah sakit kehabisan tempat tidur, situasinya tidak dapat dikendalikan," kata kementerian itu.

Hal itu diungkapkan setelah pemerintah mencatat 5.657 infeksi baru covid-19 pada Jumat (30/4), total harian tertinggi sejak Oktober.

Lebih dari sepertiga tes di Nepal memberikan hasil positif covid-19. Kondisi itu membuat para pejabat khawatir bahwa jumlah kasus sebenarnya jauh lebih tinggi.

Orang Nepal yang terinfeksi tetapi hanya memiliki gejala kecil telah diberitahu untuk tinggal di rumah, agar tidak dirawat di rumah sakit.

Para ahli percaya wabah itu dipicu pekerja migran Nepal yang kembali ke kampung halaman dalam beberapa pekan terakhir dari India, karena lockdown diberlakukan di sana.

Nepal sejak itu menutup penyeberangan perbatasannya dengan India, tetapi virusnya sudah menyebar.

“Pada awal Maret, Nepal mencatat kurang dari 100 kasus sehari. Sekarang rata-rata harian melebihi 4.000 kasus yang dilaporkan,” menurut database New York Times.

Pada saat yang sama, dorongan vaksinasi Nepal melambat. India menyumbangkan satu juta dosis vaksin AstraZeneca, dan Nepal menandatangani perjanjian untuk membeli dua juta lagi dari produsen India, Serum Institute of India.

Pejabat Nepal menyatakan, perusahaan itu hanya mengirimkan setengah dari jumlah tersebut. Sebab, India membatasi ekspor vaksin bulan lalu, setelah wabah memburuk di dalam negerinya sendiri.

Akibatnya, setelah 1,7 juta orang dari populasi hampir 30 juta menerima dosis pertama vaksin, hanya 380.000 yang menerima dosis kedua.

Pada akhir Maret, China menyumbangkan 800.000 dosis vaksin Sinopharm ke negara Asia Selatan itu. Warga Nepal berbondong-bondong ke pusat vaksinasi, membuat beberapa pejabat khawatir kerumunan orang dapat menyebarkan virus.

Pemerintah sekarang telah memberlakukan penguncian baru selama dua minggu, dan menunda vaksinasi. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved