Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Sate Beracun Sianida

Inilah Sosok Nani Aprilliani Gadis Majalengka Pemberi Sate Beracun Sianida Tewaskan Anak Driver Ojol

Polisi berhasil membekuk perempuan misterius yang mengirimkan paket sate maut di Kabupaten Bantul.

Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
Istimewa
Nani Aprilliani Nurjaman terduga pemberi sate beracun sianida 

TRIBUNJATENG.COM, BANTUL - Nama Nani Aprilliani Nurjaman (NA) mendadak heboh setelah muncul kasus pemberi sate beracun.

Atas aksinya itu, seorang anak driver ojek online (ojol) meninggal dunia.

Sakit hati Nani menjadi latar belakang kasus ini.

Baca juga: Wajah NA Perempuan Majalengka Pemberi Sate Beracun: Pembunuhan Berencana ke Aiptu Tomy, Beli Online

Baca juga: Reaksi Pratama Arhan PSIS Semarang Dipanggil TC Jelang Debut Bersama Timnas Indonesia Senior

Baca juga: Wanita Pengirim Sate Beracun Tak Melarikan Diri Meski Diburu Polisi, Ia di Rumah, Sudah Menunggu?

Baca juga: Fakta Baru Sate Racun Sianida Salah Sasaran, Pelaku Targetkan Polisi Aiptu T Anggota Satreskrim

Polisi berhasil membekuk perempuan misterius yang mengirimkan paket sate maut di Kabupaten Bantul.

Perempuan tersebut merupakan NA (25), warga asal Majalengka, Jawa Barat. 

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudy Satria mengatakan sate maut tersebut menewaskan seorang bocah bernama NFP (10), Senin (03/05/2021).

Nani Aprilliani Nurjaman terduga pemberi sate beracun sianida
Nani Aprilliani Nurjaman terduga pemberi sate beracun sianida (Istimewa)

NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Bandiman. 

Sebelum sate tersebut dibawa pulang, Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online menerima pesanan offline dari tersangka.

Tersangka meminta Bandiman mengirimkan makanan ke rumah seseorang bernama Tomy di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Namun saat itu Tomy tidak ada di lokasi.

Saat dikonfirmasi oleh Bandiman, Tomy tidak merasa memesan makanan tersebut dan merasa tidak mengenal pengirim.

Sate tersebut lantas diberikan kepada Bandiman.

"Tersangka memakai nama orang lain, H. Tetapi nama tersebut fiktif, random," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).

Kepada polisi, tersangka mengaku menyesal karena ada korban lain yang meninggal. 

"Dia pernah bilang kalau menyesal, karena ada korban lain yang meninggal (salah sasaran)," sambungnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved