Sate Beracun
Sate Beracun Update : Siapa R, Sosok yang Menyuruh NA Meracuni Orang, Kini Diburu Polisi
Misteri sate beracun di Kabupaten Bantul akhirnya terpecahkan. Polres Bantul berhasil mencokok wanita berinisial NA (25) asal Majalengka
TRIBUNJATENG.COM, BANTUL -- Misteri sate beracun di Kabupaten Bantul akhirnya terpecahkan. Polres Bantul berhasil mencokok wanita berinisial NA (25) asal Majalengka, Jawa Barat yang kini sudah resmi ditahan.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
"Setelah kami lakukan penyelidikan selama empat hari, akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan.
Tersangka ditangkap Jumat (30/4) di Potorono, di rumahnya," ujar Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menjelaskan saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (3/5) kemarin.
Rudy menjelaskan kandungan racun yang ada di bumbu sate tersebut adalah kalium sianida (KCN). Racun tersebut memang sengaja ditaburkan bumbu sate oleh tersangka.
Racun tersebut dibeli oleh tersangka secara daring.
"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana. Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu.
Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan,"sambungnya.
Terkait motif pembunuhan, ia menyebut tersangka merasa sakit hati oleh Tomy, sosok asli yang seharusnya menerima sate.
Menurut pengakuan, tersangka dan Tomy pernah berhubungan. Tersangka sakit hati karena Tomy menikah dengan perempuan lain.
Pasca terungkapnya kasus ini keluarga Naba Faiz Prasetya (10) lega.
NA yang berhasil dicokok adalah warga asal Majalengka, Jawa Barat yang sudah lama bekerja di Yogyakarta.
Sebelum akhirnya terungkap, tersangka NA meminta ayah Naba, Bandiman yang berprofesi sebagai ojek online untuk mengirimkan makanan secara offline atau tanpa aplikasi.
Makanan tersebut ditujukan untuk Tomy, warga Bangunjiwo, Kasihan, Yogyakarta. Namun saat itu Tomy tidak ada di rumah dan merasa tidak memesan makanan, juga tidak mengenal si pengirim.
Makanan tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk berbuka puasa.